Gubernur Ganjar Jadi Sasaran Makian Buruh Terkait Kenaikan Harga BBM

Gubernur Ganjar Jadi Sasaran Makian Buruh Terkait Kenaikan Harga BBM

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 12:41 WIB
(Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Semarang - Bukan Presiden Jokowi sebagai pengambil kebijakan, melainkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang jadi sasaran makian para buruh terkait kenaikan BBM. Kenapa?

Ratusan buruh memaki-maki Ganjar dengan kata-kata kasar. Mereka mendesak agar Gubernur merevisi usulan UMK 2015 dari Kabupaten/Kota di Jateng setelah harga BBM Bersubsidi naik Rp 2.000 per liter.

Para buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) itu menyebut Ganjar pembohong dan menjulukinya dengan binatang. Dua orang pengunjuk rasa juga didandani dengan kostum pocong dan berdiri di depan dua keranda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ganjar ndobol (bohong), Ganjar ndobol," teriak buruh yang berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jateng.

Dalam aksinya massa juga menerbangkan balon merah putih yang menggambarkan kebutuhan hidup yang semakin tidak terjangkau. Selain itu mereka juga membakar dua keranda yang mereka bawa sebagai bentuk penolakan upah murah.

Koordinator aksi, Nanang mengatakan Ganjar harus menggunakan wewenangnya untuk merevisi usulan-usulan UMK dari Kabupaten/Kota, karena jika tidak, menurutnya ada 33 Kabupaten/Kota di Jateng yang menggunakan survei KHL semu dalam penentuan UMK. Menurutnya survei KHL tidak diperhitungkan dengan adanya kenaikan harga BBM.

"Artinya, ukuran KHL yang terjadi hanya pengelabuan. Sementara hanya Kota Semarang dan Kabupaten Demak saja yang menggunakan KHL prediksi Desember 2014," kata Nanang di depan Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (18/11/2014).

Hingga saat ini unjuk rasa masih melakukan unjuk rasa di jalan protokol tersebut. Akibatnya jalur dari dua arah baik dari Simpang Lima atau Siranda ditutup sementara selama unjuk rasa berlangsung.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads