"Ini kebijakan yang pasti merugikan masyarakat, karena pada timing yang tak tepat. Harga minyak dunia turun dan cenderung akan turun terus 75 dollar per barrel, sementara kita 105 dolar per barrel. Ini sangat kita sesalkan," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, (18/11/2014).
Fadli mengatakan ada dua alasan pemerintah bisa menaikkan harga BBM, yaitu kenaikan harga minyak dunia atau perubahan kurs dollar. Dengan penurunan harga minyak dunia, menurut Fadli, tak seharusnya pemerintah menaikkan harga BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus jadi pertimbangan pemerintah, gebrakan kurang dari satu bulan (menjabat). Nanti kita bahas," imbuhnya.
Fadli mengkritik soal program 'kartu sakti' pemerintah yang menurutnya dijadikan 'tameng' atas kenaikan harga BBM. Menurutnya program itu juga belum ada kejelasan.
"Itu dananya dari mana? Itu harus ada kejelasan," ujar politikus Gerindra ini.
(iqb/trq)