"Sampai sekarang DPR belum menerima apa yang menjadi alasan kenaikan tersebut. Untuk itu pemerintah kita harapkan segera menjelaskan ke DPR, perhitungan-perhitungan atas kenaikan itu, sehingga DPR bisa menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya," kata Setya.
Pernyataan tersebut disampaikan Novanto kepada wartawan di depan Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DPR berkaitan dengan pemanfaatan alokasi mengenai subsidi. Tentu DPR sangat berkepentingan, yaitu subsidi untuk kesejahteraan rakyat. Kesehatan, pendidikan dan infrastruktur," ucap politikus Golkar itu.
Novanto mengatakan, dirinya belum tahu kapan DPR akan memanggil pemerintah terkait kenaikan BBM tersebut. Namun yang pasti akan dilakukan dalam waktu dekat sebelum reses pada 5 Desember mendatang.
"Kita harapkan secepat mungkin. Kita harapkan pemerintah juga pro aktif segera menjelaskan ke DPR. Jadi kedua-duanya supaya bisa menjalankan ini sebaik-baiknya secara cepat, efektif," imbuhnya.
Ditambahkan Novanto, DPR tentunya punya penghitungan-penghitungan sendiri. Pihaknya akan melakukan evaluasi menyikapi kenaikan harga BBM tersebut.
"Sekarang Komisi VII telah membahas dan tentu hari ini kita juga akan mengadakan evaluasi. Sehingga pada saat pemerintah menjelaskan, kita bisa memberikan yang terbaik untuk bisa menyelesaikan ini sebaik-baiknya," ucapnya.
Novanto berharap masyarakat tetap tenang menyikapi naiknya harga BBM. "Kita harapkan semuanya bisa kondusif di dalam menjalankan masalah kenaikan ini," ujarnya.
(bar/trq)