"Saat KMP tidak berhasil di Pilpres, mulanya dipandang sebelah mata oleh kekuatan politik lainnya dan kalangan pengamat yang mengatakan setelah tanggal 20 Oktober maka KMP akan bubar. Ternyata KMP itu semakin kuat," kata Ical dalam pidato politik pembukaan Rapimnas Golkar di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Selasa (18/11/2014).
Ical membanggakan Partai Golkar yang menjadi inisiator pembentuk koalisi permanen sebagai bentuk perjuangan ideologis Partai Golkar. Meskipun Golkar adalah partai terakhir yang merapat ke koalisi pendukung capres Prabowo Subianto tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu demi satu kemenangan KMP di parlemen bun dibeberkan Ical. "Kemenangan-kemenangan KMP dalam pembahasan UU MD3, UU Pilkada, dan UU Pemerintahan Daerah. Juga keberhasilan KMP memenangkan pimpinan DPR MPR, Saudara Setya Novanto menjadi Ketua DPR RI yang hari ini pergi ke Jakarta untuk memimpin paripurna, dan Saudara Mahyudin menjadi Wakil Ketua MPR," pamer Ical.
Dengan bangga Ical mengungkap KMP akan terus dibesarkan. Akan dilantik sejumlah perwakilan KMP di daerah dalam waktu dekat. "Sebagai informasi, pada tanggal 20 kita akan meresmikan KMP Yogyakarta dan siangnya KMP Jawa Tengah," kata Ical
Namun Ical menegaskan KMP tidak dibangun untuk menjegal kepemimpinan Jokowi-JK. Namun untuk memperkuat sistem presidensial agar pembangunan menjadi efektif.
"Inilah salah satu kelahiran dari KMP, selaku suatu koalisi permanen yang kita harapkan diikuti juga oleh KIH sebagai koalisi permanen, tentu selain alasan-alasan substantif ideologis lainnya," terangnya.
"Tentu kita patut bersukur karena kehadiran KMP di suatu pentas politik nasional, telah menjadi kekutan yang riil, disegani diperhitungkan berbagai kalangan," pungkasnya.
(van/trq)