Dayan Ahmadi (7) mengalami kebutaan di bagian mata sebelah kanannya. Bocah asal Padang Utama, Katingan, Kalimantan Tengah ini mengaku dikeroyok dan dipalak oleh 2 orang kakak kelasnya.
"Dia dipalak. Karena nggak mau ngasih duit, dia dikeroyok 2 kakak kelasnya, kelas 4 dan kelas 5. Bekal makanannya dimakan mereka," ucap paman korban, Yasir Sudarmanto saat dihubungi, Senin (17/11/2014).
Menurut Yasir, Dayan mengaku telah sering dipalak oleh 2 kakak kelasnya tersebut. Jika tak membawa uang, makanan yang dibawanya akan diminta secara paksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parahnya, pemalakan tersebut terjadi di dalam lingkungan sekolah. Saat Dayan dipalak, ada seorang temannya yang juga anak kelas 1 menyaksikan kejadian tersebut. Namun bocah laki-laki yang menjadi saksi itu, tak mampu berbuat apa-apa karena ketakutan.
"Bahkan kesaksian dari kawan Dayan, yang 1 anak pegang tangan Dayan ke belakang dan yang 1 lagi dengan bebasnya nonjokin Dayan," ujarnya.
Yasir menjelaskan, Dayan sebetulnya tak terlalu mengenal 2 kakak kelasnya ini. Sebab anak sulung dari pasangan Nur Ahmad (38) dan Nur Fadilah (35) tersebut tergolong masih baru. Ia baru masuk sekolah setelah lebaran, yaitu pada Bulan Agustus 2014.
"Tapi dia tahu di mana rumah 2 kakak kelasnya ini," ucap Yasir.
Namun Dayan baru menceritakan kepada kedua orangtuanya bahwa dirinya dikeroyok setelah hampir 2 bulan berselang sejak peristiwa itu. Saat kondisi matanya semakin membengkak, siswa kelas 1 SD Padang Makmur 02 ini baru menceritakan kronologisnya kepada kedua orangtuanya.
"Dia takut. Jadi nggak berani cerita," ucap Yasir.
Kini Dayan menjalani perawatan di RSUD Tarakan berkat bantuan berbagai pihak, di antaranya KPAI dan Pemprov DKI Jakarta. Sekjen KPAI, Erlinda mengatakan, rencananya besok Dayan akan dirujuk ke RSCM
(kff/ndr)