Pilih Bus TransJ Buatan China, Bos Ifani: Harga Eropa Amat Mahal

Sidang Korupsi TransJ

Pilih Bus TransJ Buatan China, Bos Ifani: Harga Eropa Amat Mahal

- detikNews
Senin, 17 Nov 2014 19:19 WIB
Jakarta -

PT Ifani Dewi, penyedia bus gandeng (articulated) dan single pada pengadaan bus TransJakarta tahun 2013 mengungkapkan alasan membeli bus ke China. Direktur PT Ifani, Agus Sudiarso menyebut harga bus dari Eropa terlalu mahal.

"Harganya tidak terjangkau (buatan) Eropa. Kita pernah diskusi, Eropa harganya mahal amat," ujar Agus bersaksi dalam sidang perkara korupsi pengadaan TransJ tahun 2013 dengan terdakwa 2 PNS Dishub DKI Drajad Adhyaksa dan Setiyo Tuhu di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (17/11/2014).

PT Ifani terikat kontrak dengan Dishub DKI dalam pengadaan bus single paket II. Sedangkan pada paket V, perusahaan Agus menyediakan 36 unit bus gandeng dengan kerjasama operasi (KSO) PT San Abadi dan PT Mekar Armada Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontrak bus single paket II senilai Rp 67,658 miliar. Sementara untuk paket V, Agus menandatangani kontrak pada tanggal 30 Agustus 2023 dengan nilai Rp 110,520 miliar untuk pengadaan 30 unit bus gandeng.

Agus mengaku tidak tahu rinci alasan PT San Abadi menjadi agen pemegang merk (APM) bus dari China bermerk Ankai. "Untuk busway ini syaratnya dealer, merk Ankai," sebutnya.

Tapi PT Ifani mengikuti keinginan PT Saan Abadi dengan membeli bus yang dibutuhkan dari China. "Setahu saya ada spesifikasi yang diminta dokumen. Kita sebagai dealer, kita beli di China. Tapi yang ke China bukan kita," sambungnya.

Rupanya pada kelanjutan pengadaan, tim konsultan pengawas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) punya catatan khusus terhadap bus yang disediakan. Diakui Agus, bus tidak memenuhi sejumlah syarat spesifikasi teknis.

Ada 18 catatan dari pihak pengawas untuk bus gandeng. "Ada panel papan rute belum terpasang, display samping tidak sesuai ukuran, posisi tombol pembuka pintu, lebar pintu depan berbeda dengan spesifikasi teknis termasuk label panel kelistrikan," papar Agus menyebutkan sejumlah catatan dari pengawas.

Catatan ini diterima pada bulan Desember 2013 sebelum dilakukan pembayaran ke penyedia. "Kita ada kompensasi bisa kita cairkan tapi buat pernyataan dan segera menyelesaikan kekurangan dan kita serahkan ke panitia pemeriksa," sambung dia.

Bukan cuma itu, PT Ifani baru menyelesaikan kekurangan pada saat bus diserahterimakan ke Dishub DKI pada 27 Desember 2013. Pemenuhan kelengkapan teknis yang dimaksud adalah side impact bar yang berfungsi untuk melindungi tabung gas dari benturan arah samping bus.

(fdn/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads