2 Bocah yang Tersesat Saat Main di Commuter Line ini Ditemukan Lewat Media Sosial

Jakarta -

Tidak dapat dipungkiri bahwa peran media sosial untuk kehidupan saat ini sangat penting. Fungsinya sebagai alat informasi terkadang dapat memberikan keuntungan, bahkan pertolongan yang tak dapat dibayar dengan harta sekalipun.

Contoh nyatanya dapat dilihat dalam kasus yang baru-baru ini terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dua orang bocah bernama Arinia Putri Puspitasari (7) dan Damar Triadmojo (5) tak sengaja menaiki Commuter Line tujuan Bogor-Jakarta dan tersesat selama dua hari.

"Kejadiannya Kamis (13/11) lalu. Saat itu kedua anak saya sedang bermain di sekitar kawasan Stasiun Lenteng Agung," ujar Abdullah, ayah kedua bocah tersebut, Senin (17/11/2014).

‎Warga Jalan Haji Syukur RT 02/08, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan‎ ini tak menaruh curiga sedikitpun kalau anaknya dapat memasuki kawasan stasiun tanpa adanya pengawasan dari petugas. Abdullah dan istrinya, Mariana (36) baru sadar kedua anaknya hilang setelah hingga pukul 18.00 WIB, Arinia dan Damar tak kunjung pulang ke rumah.

"Pas Magrib, istri saya baru sadar kalau anak saya dua-duanya belum pulang, istri saya sama tetangga langsung muter cari keliling RT, tapi nggak ada," jelasnya.

Mengetahui kedua anaknya telah hilang, Abdullah pun segera melaporkan kasus kehilangan kedua anaknya ke Mapolsek Jagakarsa. Selanjutnya, dia bersama warga pun berkeliling kampung hingga tengah malam untuk mencari kedua buah hatinya tersebut.

Namun sayang setelah mencari, kedua anaknya tak kunjung ditemukan. Hampir putus asa, tiba-tiba tetangganya yang bernama Sungkono (35) mengatakan bahwa kedua anak Abdullah berada si Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Hal tersebut diketahui setelah Sungkono melihat akun twitter @CommuterLine, yang memposting kedua anak Abdullah sedang duduk di ruang tunggu petugas keamanan Stasiun Gondangdia. Postingan bertuliskan '#InfoCommuter Ditemukan 2 Anak di Stasiun Gondangdia , mengaku bernama damar, sementara anak yang 1nya lagi tunawicara' itu juga di-retweet oleh puluhan follower @CommuterLine.

Mengetahui hal tersebut dirinya langsung bergegas ke Stasiun Gondangdia, namun ternyata sang anak telah dikirim ke Mapolres Depok karena kedua anak ini diketahui berasal dari Depok.

"Di kantor Polisi anak saya udah nggak ada, katanya sudah pulang sendiri naik angkot D07 Citayam-Depok. Tapi yang saya sesalin kenapa biarin anak kita naik angkot, walaupun dibilang kalau anak saya ngerengek nangis," sesalnya.

"Habis sudah harapan saya, soalnya dikasih tahu kalau anak saya dianterin naik angkot sama polisi itu hari Kamis (13/11) pukul 17.00 WIB, sementara saya baru sampe Polres Depok tengah malem," sambung Abdullah.

Namun, perjuangan sang bapak ini patut diacungi jempol. Berkat dukungan semangat dari tetangganya, dia kembali menelusuri keberadaan sang anak dengan melacak trayek angkot D02 Citayam-Depok.‎ Namun sayang, pencarian hari pertama berbuah nihil.

Jumat (14/11), pencarian kembali dilakukan, hingga akhirnya seorang warga di Kampung Kelapa, tepatnya sebelah Stasiun Citayam menyampaikan telah mendengar kabar penemuan anak hilang di Mesjid At-taqwa pada Sabtu (15/11) malam.

"Saya langsung cari masjidnya dan bener aja, anak saya ada di sana sudah diamanin sama warga, namanya Pak Kholas. Saya langsung bilang sama Pak Kholas kalau mereka anak saya, saya tunjukin akte lahir sampai akhirnya pak Kholas percaya untuk serahin anak saya," ungkapnya.

Atas kejadian ini, Abdullah dan istri mengaku akan memberikan pengamanan ekstra kepada kedua anak mereka. "Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pengguna twitter yang telah menyebarkan informasi mengenai anak kami," tutupnya.

(rni/ndr)