Anggota Parlemen Afghanistan Selamat dari Ledakan Bom, 3 Orang Tewas

Anggota Parlemen Afghanistan Selamat dari Ledakan Bom, 3 Orang Tewas

- detikNews
Senin, 17 Nov 2014 10:32 WIB
AFP
Kabul -

Seorang anggota parlemen Afghanistan lolos dari serangan bom bunuh diri. Namun tiga warga sipil lainnya tewas akibat ledakan yang ditargetkan pada kendaraan yang ditumpangi anggota parlemen wanita tersebut.

Shukria Barakzai merupakan salah satu anggota parlemen Afghanistan, serta seorang aktivis HAM dan sekutu dekat Presiden Ashraf Ghani. Barakzai mengalami luka ringan akibat ledakan yang terjadi di dekat gedung parlemen ini.

"Saya selamat karena doa orang-orang," ujar Barakzai kepada Reuters via telepon dari rumah sakit tempatnya kini dirawat, Senin (17/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan bom ini merupakan serangan terbaru yang menargetkan anggota parlemen dan jajaran pemerintahan di bawah Presiden Ghani yang terus bertempur melawan militan Taliban dan militan setempat lainnya.

Juru bicara kepolisian Kabul, Hasmat Stanekzai menuturkan, tiga warga sipil tewas akibat serangan bom bunuh diri tersebut. Sedangkan lebih dari 10 orang lainnya luka-luka dalam insiden yang sama.

Pelaku memasang bahan peledak di dalam sebuah mobil lain dan meledakkannya ketika kendaraan yang ditumpangi Barakzai mendekat. Akibat ledakan ini, mobil Barakzai rusak parah, kemudian kaca jendela sejumlah gedung dan toko yang ada di sekitar lokasi kejadian pecah dan berserakan di lantai akibat ledakan ini.

Tayangan televisi setempat, seperti dilansir AFP, menunjukkan situasi di lokasi kejadian beberapa saat setelah ledakan terjadi. Terlihat bagaimana Barakzai yang terguncang masih bisa berjalan menjauh dari mobilnya yang hancur, sedangkan sejumlah penumpang lainnya terlihat berlumuran darah.

Sejauh ini belum ada kelompok atau pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom ini.

Namun dalam wawancara tahun 2005 lalu, Barakzai mengakui dirinya mengelola secara diam-diam sebuah sekolah untuk anak perempuan selama 5 tahun masa kepimpinan Taliban di Afghanistan. Padahal saat itu tengah berlaku sejumlah pembatasan ketat bagi kaum wanita, termasuk soal pendidikan.

Pemerintahan Taliban digulingkan oleh militer Afghanistan yang didukung oleh Amerika Serikat, beberapa tahun lalu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads