"Hadirin sekalian jangan lupa mukadimah (Pembukaan UUD 1945) kita untuk bersama menjaga perdamaian dunia. Toleransi merupakan bentuk penghormatan tanpa melihat ras, bangsa, warna kulit, suku, dan agama," ujar Yohana di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2014).
Dirinya yakin jika Indonesia konsisten dalam mengedepankan toleransi, maka negeri ini memiliki sumber daya manusia yang besar. Sebanyak 220 juta lebih jiwa akan bergandengan tangan membangun Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan Hari Toleransi Internasional di kawasan Bundaran HI diinisiasi oleh Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI). Yohana juga menyebut bahwa pemerintah sangat mendukung pesan perdamaian yang dibawa oleh ANBTI dan komunitas masyarakat lainnya.
Dalam rombongan yang mengiringi Menteri Yohana ada sejumlah orang yang mengenakan pakaian adat Papua. Yohana pun menyerukan bahwa tidak boleh ada diskriminasi yang mengatasnamakan apa pun di Indonesia.
"Hidup Papua ! Matahari terbit dari timur. Sebagaimana Papua ada di ujung timur Indonesia. Selamat Hari Toleransi Internasional!" pungkas profesor perempuan asal Papua pertama ini.
(bpn/nrl)