Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Bramanstyo mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan penyidikan terkait kecelakaan itu. Namun demikian, kata AKP Bramanstyo, kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh rem pada mobil truk yang tidak berfungsi secara maksimal.
"Di lokasi, memang ditemukan bekas pengereman, itu sekitar 20 meter dari titik tabrakan. Tapi kita masih akan selidiki sejauh mana rem itu berfungsi. Ini masih kita dalami. Sementara sopir truk sendiri ikut meninggal," kata AKP Bramanstyo, Sabtu (15/11) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa saksi masih kita dalami keterangannya. Yang kita mintai keterangan antaralain, sopir avanza, warga dan korban selamat," imbuhnya.
Kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dan melibatkan 4 kendaraan, yakni truk, Toyota Avanza, Honda Jazz, dan satu unit motor. Korban tewas dalam kecelakaan tersebut yakni:
1. Riki (penumpang Jazz)
2. Guntur silo siregar (pengemudi Honda Jazz)
3. Robby sirait (penumpang Honda Jazz)
4. Dede wawan (pengemudi truk)
5. Sohin (pengemudi sepeda motor)
Korban yang mengalami luka-luka antaralain, Simon (penumpang Jazz) dan Poltak Agustinus Sinaga (Ketua PBHI yang menjadi penumpang Honda Jazz). Seluruh korban luka dan tewas, saat ini masih berada dii RSUD Ciawi.
Kecelakaan ini bermula ketika truk pengangkut besi yang melaju dari arah Puncak menuju Bogor, tiba-tba oleng di jalanan menurun dan menikung tajam. Honda Jazz yang ditumpangi oleh Ketua PBHI, sempat terpental dan tersangkut di papan reklame. Sementara motor yang berada di belakang mobil Jazz, tercebur dan mengakibatkan pengemudinya tewas.
(gah/gah)