Ridwan Kamil Jawab Kritik Dewan Soal Trotoar Mewah

Ridwan Kamil Jawab Kritik Dewan Soal Trotoar Mewah

- detikNews
Jumat, 14 Nov 2014 23:48 WIB
Granit Jalan Braga
Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjawa kritik yang dilontarkan Anggota Komisi C DPRD Bandung soal proyek trotoar granit yang dinilai mewah dan mahal. Menurutnya anggaran Rp 52 miliar, 60 persennya untuk perbaikan gorong-gorong.

"Kalau untuk granit tidak sebesar itu (anggarannya). Granit ini standar paving dunia internasional. Terlihat mahal karena proyeknya dibarengin dengan gorong-gorong," ujar Emil, panggilan akrab wali kota di rumah dinasnya, Jalan Dalem Kaum, Jumat malam (14/11/2014).

Menurutnya granit tahan lama, bisa sampai 10 tahunan. Dia menjelaskan untuk trotoar dibagi tiga zonasi, yaitu trotoar granit, bukan granit, dan paving block.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zona satu itu daerah heritage, trotoar granit. Lalu kenapa yang digranit bukan di Asia Afrika? Karena Orang itu mau jalan, karena ada trotoarnya atau ada fungsinya. Kenapa di Jalan Riau? Karena banyak orang yang jalan di sana, karena banyak kafe dan toko. Kenapa Braga? Karena itu daerah turis, pedestrian. Kalau di Asia Afrika enggak ada yang jalan karena kawasan perkantoran," jelas Emil panjang lebar.

Sementara zona dua adalah bukan material granit. Menurutnya material ini tidak akan bertahan lama. "Di mana-mana nya juga nanti akan pecah. Zonasi tiga kawasan pemukiman, paving block," terangnya.

Emil menandaskan untuk kemajuan sebuah kota, parameternya banyak mulai dari sistem pemerintahan, layanan publik, dan juga fisik. "Bandung ini mau melompat, mengejar jadi kota juara," tegasnya.

Untuk mengarah ke sana, dibuat beberapa proyek yang menjadi prototipe. "Contoh bandros, segitu dulu. Taman keren, segitu dulu. Trotoar juga segitu dulu," katanya.

Sebelumnya diberitakan komisi C DPRD melakukan sidak ke tiga titik proyek gorong-gorong dan trotoar di Jalan Wastukencana, Jalan Braga, dan Jalan LRE Martadinata (Riau).

Mereka menilai proyek ini terlalu mewah dan mahal. Mereka khawatir trotoar yang anggarannya tidak sedikit ini cepat rusak dan dijadikan tempat penjualan oleh PKL.

Kalau dinilai tidak prioritas, kata dia, setipa pembangunan sudah ada anggarannya di pos masing-masing. "Pos pendidikan ada, kesehatan ada, bina marga ada. Kan Sudah disetujui juga oleh dewan," ujarnya mengingatkan.



(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads