"Alhamdulillah beliau menanggapi kasus ini dengan sangat tegas, saya mewakili ibu-ibu yang sudah jadi korban anak-anak sesama pelajar," kata Erlita di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).
Erlita mengaku Ahok dengan tegas mengatakan pelaku dan pelajar yang tawuran akan langsung di-DO dan tidak akan diterima di seluruh SMA di DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erlita bercerita kepada Ahok, bahwa dari sejak dirinya masih bersekolah perkelahian antar pelajar kerap terjadi dan tidak pernah ada titik temunya. Ia berharap, Andi menjadi korban terakhir perkelahian antar pelajar.
"Saya cerita ke Pak Ahok dari tahun saya sekolah dulu perkelahian antar pelajar ini tidak ada titik temunya, biarlah anak saya menjadi yang terakhir. Saya ingin agar kasus ini tidak lagi terjadi, mengingat masih ada adiknya dan pelajar lain. Ini pelajar generasi penerus bangsa," jelasnya.
Selain itu, Ahok juga menjanjikan tidak akan ada intervensi dari pihak manapun dalam kasus ini. Pelaku akan dihukum sesuai perbuatannya.
"Saya bilang ke Pak Ahok jangan sampai ada intervensi dari pihak manapun. Dia mau di belakang anaknya siapa, pejabat siapa, beliau sangat bijaksana dan tidak peduli. Kesalahan dihukum sesuai dengan perbuatannya, itu yang membuat saya lega," terang Erlita.
"Ini sudah tingkat kriminalitas sekali, caranya sudah benar-benar sadis, bukan lagi menegaskan mereka seorang pelajar," pungkasnya.
(tfn/rmd)