Banjir menjadi tamu langganan warga Kampung Pulo, Jakarta Timur. Janji Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) banjir di Jakarta tidak lebih dari sehari disebut 'tidak berlaku' bagi warga bantaran kali di kawasan itu.
Kampung Pulo bolak-balik diterjang banjir. Pada November 2014, sudah 4 kali banjir menerpa rumah-rumah warga.
"Bulan ini banjir sudah keempat kalinya. Yang terparah yang ketiga kalinya hari Rabu malam kemarin. Ketinggian air mencapai 2 meter. Banjir Jumat ini mulai pukul 05.00 WIB pagi hari. Pukul 07.00 WIB, sudah satu meter," cerita Budi, Ketua RT 03 Rw 03 Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (14/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ahok bukan malaikat. Banjir nggak bisa diprediksi. Ini bencana," ujar pria yang rumah dua lantai miliknya tergenang air setinggi lutut orang dewasa itu.
Menurut dia, banjir di Kampung Pulo merupakan banjir kiriman dari Bogor dan normalisasi belum maksimal. "Kalau Bogor hujan terus menerus ya kita banjir terus menerus," kata Budi.
Meski kebanjiran, Budi dan tetangganya menolak direlokasi ke rusun. "Semua tergantung dari faktor ekonomi, kalau punya ekonomi cukup mungkin saya dan warga juga pindah karena sudah jenuh dengan banjir ini. Yang jelas intinya karena faktor ekonomi," kata Budi.
Hujan telah reda di Kampung Pulo menjelang sore hari. Sekumpulan bocah asyik bermain air banjir. Sementara sejumlah warga tampak berkumpul dan mengobrol di pos RT 03. Ada beberapa warga yang bertahan di rumahnya di lantai dua. Ada juga yang memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka.
(aan/ndr)