Kericuhan Demo BBM di Makassar, Kapolri: Saya Minta Maaf

Kericuhan Demo BBM di Makassar, Kapolri: Saya Minta Maaf

- detikNews
Jumat, 14 Nov 2014 11:18 WIB
Jakarta - Kapolri Jenderal Sutarman meminta maaf terkait insiden kericuhan antara polisi, mahasiswa hingga dengan sejumlah awak media di Makassar terkait demo kenaikan harga BBM. Sutarman mengaku prajuritnya salah atas peristiwa yang menyebabkan sejumlah pewarta terluka.

"Saya mohon maaf, khususnya yang terjadi dengan teman-teman media, itu tidak dibenarkan.β€Ž Dan kita harus melakukan langkah hukum," kata Sutarman usai acara peringatan HUT Korps Brimob ke-69 di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2014).

"Dan terkait penindakan terhadap pelaku-pelaku unjuk rasa yang sudah anarkis itu sudah standar, lakukan penegakan hukum, lari ke mana pun, termasuk ke kampus itu tetap pelaku kejahatan, harus dikejar," sambungnya.β€Ž

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya apakah tindakan aparat kepolisian itu telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), Sutarman kembali menyampaikan permohonan maaf.

"Itu salah, makanya saya bilang minta maaf," tandasnya.

Rusuh demo BBM di Makassar memuncak setelah polisi 'menyerbu' kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Fasilitas kampus rusak. Bahkan 4 wartawan ikut jadi korban.

Empat wartawan yang jadi korban pemukulan adalah Waldy dari Metro TV, Iqbal (Fotografer Koran Tempo), Asep Iksan (Koran Rakyat Sulsel) dan Arman (MNC TV). Waldy dilarikan ke rumah sakit dan menerima 5 jahitan pelipis kirinya, sementara 3 wartawan mengalami luka lebam.

(idh/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads