Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan para pemimpin Israel dan Yordania menyetujui langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan antara Israel dan Palestina.
Kerry mengatakan ia menerima komitmen bahwa status quo atas tempat suci di Jerusalem tidak berubah.
Kesepakatan dicapai setelah Kerry menggelar pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Abdullah dari Yordania di Amman, Yordania, hari Kamis (13/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembicaraan di istana Raja Abdullah ini digelar beberapa jam setelah Menlu Kerry menemui Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Menyebar ke Tepi Barat
Kekerasan dalam beberapa hari terakhir di Israel dan kawasan pendudukan Tepi Barat, yang dipicu oleh sengketa akses beribadah di kompleks Al Aqsa di Jerusalem.
Kelompok ekstrem kanan Yahudi mengkampanyekan hak beribadah di kompleks Al Aqsa, yang membuat marah warga Palestina, meski pemerintah Israel menyatakan tidak berencana mengubah status quo Al Aqsa yang diterapkan dalam 10 tahun terakhir.
Dua warga Israel meninggal dunia setelah menjadi korban penikaman pekan ini sementara seorang warga Palestina tewas ditembak oleh polisi Israel.
Kerusuhan di wilayah pendudukan Jerusalem Timur sudah menyebar ke Tepi Barat dan kawasan-kawasan yang didiami komunitas Arab di Israel.
Sejumlah kalangan khawatir situasi ini akan memicu gerakan perlawanan baru oleh Palestina.
Pada hari Rabu (12/11) pemerintah Israel menyetujui pembangunan 200 rumah baru bagi pemukim Yahudi di Jerusalem Timur, keputusan yang dikecam keras oleh Washington.