Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengumpulkan ribuan jajarannya. Berpidato membakar semangat, ia menjelaskan peranan penting kementerian itu bagi masa depan bangsa.
Anies berpidato di aula Plaza Insan Berprestasi, Gedung Ki Hajar Dewantara Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (13/11/2014). Sekitar 5.000-an jajarannya duduk bersila di ruangan itu.
Anies mengawali pidatonya dengan cerita santai. Katanya, saat duduk di bangku SMA kelas 1 tahun 1985, ia pernah datang ke Gedung Kemendikbud bertemu dengan Mendikbud saat itu Fuad Hasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jutaan orang di Indonesia merasakan apa yang dibuat, dipikirkan, dirancang dari gedung ini. Yang dikerjakan di tempat ini dahsyat. Saya penikmat jasa pendidikan di negeri ini," kata Anies disambut tepuk tangan riuh.
Lewat slide show di layar besar, Anies kemudian menjelaskan bagaimana sejarah dan perkembangan pendidikan di Indonesia. Ia juga memperlihatkan poster bergambar Presiden Soekarno saat meluncurkan Gerakan Pemberantasan Buta Huruf pada Maret 1947.
Membakar semangat ribuan jajarannya, Anies menegaskan peranan penting Kemendikbud. "Yang kita kerjakan hari ini, punya impact yang dahsyat buat kemajuan negeri ini masa depan," imbuhnya.
"Tugas kita ini bukan ringan, tapi sangat berat. Extremely important," sambung Anies. Hingga kini pukul 10.00 WIB, acara masih berlangsung.
(bar/mok)