Yang paling banyak pastinya penawaran KTA. Bahkan dalam sehari bisa lebih dari satu kali yang menawarkan jasa kredit itu. Kemudian selain KTA juga diselingi SMS menawarkan jasa sedot WC, dan yang bikin geleng-geleng, SMS yang menawarkan teman kencan dan telepon mesra. Tentunya dengan menghubungi nomor tertentu.
"Ini sudah mengganggu, dalam seminggu ada saja SMS nggak penting kaya begitu," terang Tedy, pengguna seluler yang jengah dengan SMS sampah seperti itu, saat berbincang, Kamis (13/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pastinya, tak hanya satu atau dua orang Indonesia yang mendapatkan SMS seperti itu. Ada banyak masyarakat yang mendapatkan SMS sampah itu. Tapi memang yang bikin kesal, kemana harus melaporkannya? Apakah ke pelayanan konsumen atau ke privider?
"Mau lapor malas, ya uda dibaca didelet. Pasrah saja," timpal Joko pengguna seluler lainnya.
Jadi sampai kapan kita pasrah?
(ndr/mad)