Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Pemkab Simalungun, Jhony Saragih, membenarkan adanya program itu. Sebanyak 25 wartawan berangkat ke Manado, Sulut, Kamis (13/11/2014). Seluruh dana ditanggung di APBD.
Saragih enggan memberikan jumlah anggaran yang dihabiskan untuk safari jurnalis itu. "Lamanya 4 hari, tapi berapa biayanya saya lupa. Tapi ratusan jutalah," ucap Jhony Saragih yang enggan menjelaskan rinci kegiatan tersebut, Rabu (12/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemkab Simalungun harusnya lebih bijak menggunakan APBD. Uang ratusan juta itu lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat," ungkap Soetana.
Khusus untuk anggota AJI, sebut Soetana, mereka melarang keras terlibat dan ikut-kutan menghabiskan APBD dengan agenda apapun. Baginya, studi kelayakan jurnalis itu harusnya bisa didapat dengan cara-cara lain tanpa menggunakan APBD.
Soetana berharap agar wartawan bersikap bijak dan berempati terhadap persoalan masyarakat. "Kalau bisa dibatalkan saja," pinta Soetana.
Beberapa tahun terakhir, sejumlah daerah menghilangkan atau mengurangi kegiatan-kegiatan serupa. Mereka mengalihkan dananya untuk pembangunan atau pemberdayaan masyarakat secara langsung. Meski demikian masih ada pemerintah daerah yang tetap menggelar acara sejenis.
(try/try)