Mendikbud Anies: Banyak Siswa Miskin Tak Dimasukkan Data, Gemas Saya

Mendikbud Anies: Banyak Siswa Miskin Tak Dimasukkan Data, Gemas Saya

- detikNews
Rabu, 12 Nov 2014 18:48 WIB
Jakarta - Salah satu program 'kartu sakti' Presiden Jokowi, Kartu Indonesia Pintar (KIP), memberikan bantuan untuk siswa tidak mampu untuk kebutuhan sekolah. Namun Mendikbud Anies Baswedan geram karena data siswa miskin yang ada dinilainya tak mencerminkan kenyataan, terlalu sedikit.

"Jumlah siswa miskin yang dimasukkan itu terlalu sedikit. Menurut saya kita buanyak sekali yang miskin yang nggak dimasukkan. Gemas saya jadinya. Saya orang baru, melihat datanya, yang benar saja data siswa miskin cuma segini," kritik Anies saat ditanya tentang data siswa miskin penerima KIP.

Hal itu disampaikan Anies di acara US-Indonesia Business Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, Anies belum berani menyebut angka persis penerima KIP dari data-data yang ada. Namun, perkiraannya ada sekitar 15 juta lebih.

"Makanya saya nggak sebut angkanya, kalau lihat itu makin distress (sedih) saya. Dulu pemerintah nggak mau mengakui siswa miskin makin banyak, kenyataannya banyak kok. Masa yang diberi bantuan BSM (Bantuan Siswa Miskin) cuma sedikit, biar kelihatannya jumlah siswa miskin menurun. Saya nggak tahu angkanya berapa, tapi angka prediksinya itu bisa sampai 15 juta lebih data siswa miskin," jelas dia.

Prioritas pelaksanaan KIP sekarang adalah perbaikan data. Bila data pasti sudah didapatkan, maka dana yang akan dikucurkan bisa dihitung.

"Yang penting datanya dulu diperbaiki karena kan sekarang kan dimasukkan komponen rentan miskin. Begitu tahu jumlah datanya baru kita tahu berapa dananya," tuturnya.

Untuk hitungan kasar sementara, dana yang akan dikucurkan untuk KIP adalah sekitar Rp 7 triliun. Namun dana itu akan meningkat lagi.

"Yang sudah dianggarakan mungkin nanti diubah, jadi kemarin itu kalau tidak salah sekitar Rp 7,7 triliun tapi kemarin kita rapat di kantor Wapres, Senin lalu, angka itu akan ditingkatkan dan akan diubah tapi sesuai dengan APBN P 2015. Jadi angkanya akan jauh lebih tinggi," jelas Anies.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads