Setidaknya 83 wanita, semuanya warga desa yang berumur di bawah 32 tahun, menjalani operasi tubektomi pada Sabtu, 8 November sebagai bagian dari program sterilisasi gratis. Mereka langsung dipulangkan ke rumah masing-masing pada malam harinya.
Demikian disampaikan pejabat-pejabat seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (12/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara puluhan orang lainnya hingga hari ini masih dirawat di rumah sakit, termasuk beberapa orang yang berada dalam kondisi kritis.
"Kondisi mereka sangat serius. Tekanan darah rendah," tutur Dr. Ramesh Murty di rumah sakit CIMS, salah satu rumah sakit yang menangani para wanita tersebut.
Kepolisian mengatakan, R.K. Gupta, seorang dokter berpengalaman melakukan lebih dari 80 operasi di tanggal 8 November tersebut di kamp Keluarga Berencana (KB) di distrik Bilaspur. Penyebab kematian massal tersebut belum diketahui. Namun para korban menunjukkan tanda-tanda syok keracunan, yang kemungkinan disebabkan oleh alat-alat bedah yang kotor ataupun obat yang terkontaminasi.
(ita/ita)