Kepolisian Hanoi menangkap dua pria Vietnam yang dituduh memalsukan tanda tangan Perdana Menteri, Nguyen Tan Dung, untuk melakukan penipuan.
Media setempat melaporkan keduanya berhasil meraup 100 miliar dong Vietnam atau sekitar Rp6 miliar dari uang suap para pengusaha.
Tran Ngoc Quyet, 62 tahun, dan Mr Phan Ngoc Thuc, 43, membuat 35 proyek investasi 'kosong' dan sejumlah dokumen pemerintah dengan tanda tangan palsu perdana menteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mempercepat proyek tersebut bisa terwujud -begitulah bualan mereka- maka para pengusaha yang tertarik harus membayar uang suap dan ternyata proyeknya tidak pernah ada.
Tran Ngoc Quyet bahkan memiliki sertifikat palsu yang menyatakan PM Dung menunjuknya untuk menerima dan mengelola bantuan internasional.
Bukan pertama kalinya tanda tangan PM Dung dipalsukan untuk kegiatan penipuan di Vietnam.
Tahun 2009 tanda tangan PM Nguyen Tan Dung juga dipalsukan untuk sengketa tanah.
Tahun 2009 lalu, polisi mendakwa Vu Dinh Hong yang memalsukan tanda tangannya untuk memenangkan sengketa lahan di Ho Chi Minh.
Pria itu juga diduga memalsukan dokumen Kantor Inspektorat Pemerintah untuk mendukung upayanya menang dalam perdebatan lahan yang sudah berusia 15 tahun itu.
(bbc/nwk)