3 Momentum 'Aneh' Para Kepala Negara di APEC Beijing

3 Momentum 'Aneh' Para Kepala Negara di APEC Beijing

- detikNews
Rabu, 12 Nov 2014 11:19 WIB
3 Momentum Aneh Para Kepala Negara di APEC Beijing
(Foto: AFP dan Reuters)
Jakarta - KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2014 di Beijing, China, yang digelar 10-11 November memang sudah berlalu. Namun ada beberapa momentum 'aneh' di antara para kepala negara selama dua hari itu yang tertangkap kamera media yang masih menjadi pembicaraan hangat. Inilah mereka:

1. Salaman Dingin Presiden China dan PM Jepang

(Foto: istimewa/Twitter)
Presiden China Xi Jinping dan PM Jepang Shinzo Abe berfoto bersama dalam suasana yang dingin dan kaku di KTT APEC. Momen itu menjadi ramai diperbincangkan di Twitter.

Ada satu momentum di Yanqi Lake, Xi Jinping mengadakan sesi foto dengan para pemimpin negara dunia APEC, Senin (10/11/2014). Semua para kepala negara mendapat giliran satu per satu berfoto dengan Jinping, dengan bersalaman. Jinping selalu menerima uluran tangan dengan senyum, termasuk pada Presiden Jokowi, Jinping menyambut dengan dengan senyum dan berbincang ringan selama 5-10 detik.

Reaksi Jinping yang tersenyum itu berubah ketika bersalaman dengan PM Jepang Shinzo Abe. Saat bersalaman, keduanya terasa 'dingin'. Baik Abe maupun Jinping tak mengeluarkan sepatah kata pun. Senyuman pun hanya sedikit terlihat. Momentum 'dingin' ini tertangkap kamera dan menjadi pembicaraan luas.

Maklum, dua negara ini lagi hubungannya menjadi buruk karena persengketaan mengenai kepulauan di Laut China Timur. Kepulauan tak berpenghuni tapi secara strategis penting itu dikenal sebagai Diaoyu oleh China dan Senkaku oleh Jepang, dan dikuasai oleh Jepang tapi juga diklaim oleh China. Keputusan Tokyo untuk membeli tiga dari kepulauan itu dari pemilik swasta berkewarganegaraan Jepang pada bulan September 2012 menyebabkan memuncaknya pertikaian.

2. Pasangan Kikuk Obama-Putin

(Foto: AFP)
Sebagai kepala negara dua negara adidaya di dunia, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin tak pernah memiliki hubungan yang akrab. Saat keduanya harus tampil di forum internasional, ketegangan itu tak tampak mencair.

Seperti terlihat di KTT APEC Beijing, China. Ketika KTT APEC dibuka, Presiden China Xi Jinping berjalan beriringan dengan Obama dan Putin di kedua sisinya. Saat itu, Obama dan Putin tidak melempar senyum.

"Indah ya, bukan begitu?" terdengar Putin berbicara dengan bahasa Inggris ke arah Obama, merujuk pada ornamen ruang konferensi, seperti dilansir Reuters, Selasa (11/11/2014).

"Iya," jawab Obama, dengan dingin, menurut para wartawan yang menyaksikan langsung adegan tersebut.

Ketiga pemimpin negara tersebut lalu berhenti di dekat kursi Presiden Xi. Putin mengulurkan tangan dan menepuk bahu Obama. Obama terlihat tidak merespons. Keduanya kemudian duduk di kursi sebelah kanan dan kiri Presiden Xi.

3. Keramahan Putin pada Istri Presiden China

(Foto: Reuters)
Ada momentum 'aneh' saat pesta kembang api di KTT APEC, Senin (10/11) malam. Dalam video yang direkam oleh TV China, CCTV, tampak para kepala negara adidaya duduk semeja.

Dari layar TV dari kiri ke kanan, tampak duduk Presiden AS Barack Obama, Presiden China Xi Jinping yang duduk bersama sang istri, Peng Liyuan, serta Presiden Rusia Vladimir Putin.

Saat acara belum dimulai, Putin datang dan duduk di sebelah Liyuan. Putin melepas mantel berwarna kremnya kemudian menaruh ke pahanya, sesaat kemudian Putin tampak mengangkat kembali mantel itu, berdiri dan kemudian menyelimutkannya pundak Liyuan. Liyuan menyambut keramahan Putin ini dengan berdiri.

Beberapa detik kemudian saat Liyuan duduk, dia tampak berbincang dengan ajudan di belakang kursinya yang lantas membantunya melepas mantel itu. Saat mantel dilepas, Putin melihat sambil menggerak-gerakkan tangan kanannya. Saat adegan ini berlangsung, Jinping hanya melirik dengan ekor matanya.

Tidak ada komentar dari Jinping yang duduk berselang satu kursi dari istrinya, karena Jinping sedang berbincang dengan Obama dan ajudannya.
Dan entah apa perbincangan di antara Liyuan dan Putin dan belum jelas apa yang membuat Putin melakukan hal tesebut. Entah untuk mencoba menghangatkan lebih jauh hubungannya dengan Tiongkok, atau hanya mencairkan suasana.

Beberapa media asing mencoba menamai tindakan Putin tersebut. Berita utama di Sydney Morning Herald menyebut Putin 'menjadi tidak berdaya' karena ibu negara, Slate mengatakan Putin 'menggoda' Peng, sementara Foreign Policy menyebut Putin 'mengenai sasaran'.
Halaman 2 dari 4
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads