Ratusan surat elektronik dari para pemotor itu meminta agar larangan pemotor melintas di HI Desember mendatang tak diberlakukan. Salah satunya yang dikirimkan Ardie, Rabu (12/11/2014).
Berikut surat berisi curahan hati Ardie:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang betul banyak alternatif jalan lain selain lewat jalur HI itu, namun kalau melihat alasan dari Pemda supaya nggak capek, supaya menekan angka kecelakaan, atau mengurangi macet menurut saya itu terlalu mengada-ngada dan menjustifikasi seolah pemotor itu pembuat macet.
Selama 3 tahun saya lewat jalur Sudirman-Thamrin-HI sampai ke Harmoni, pagi hari jam 6 s.d 8 belum ada kemacetan yang berarti di seputaran HI. Kalau boleh ditelusur sepanjang jalur itu, macet memang kadang terjadi di sekitar GBK mengarah ke semanggi.
Apa sebab? Bus-bus yang berhenti di halte dekat semanggi dan antrian mobil yang hendak masuk ke jalur cepat. Itu penyebab macetnya. Tak heran memang di situ banyak pemotor yang naik ke trotoar di GBK karena macetnya parah demi memberikan jalan kepada mobil-mobil di jalur cepat. Lalu maju lagi ke arah Benhil, macet memang agak parah. Penyebabnya? Penyempitan jalan karena proyek MRT. Ingat, penyempitan jalan karena proyek MRT sebagian besar memakan jalan di jalur lambat.
Setelah melewati Dukuh Atas mengarah ke HI, lalu lintas relatif lancar. Dan selama 3 tahun ini saya bermotor saat berangkat kerja (saya sampai di sudirman-thamrin-HI sekitar jam 7 pagi), tidak pernah saya menemukan adanya kecelakaan motor di jalur Jl Thamrin mengarah ke HI sampai ke Merdeka Barat. Bahkan kemacetan pun tidak ada. Kecuali kalau ada demo di HI macam demo FPI kemarin.
Jadi menurut saya, larangan pemotor lewat HI hingga Merdeka Barat kurang tepat. Mungkin hal itu bisa diterapkan tapi di jam-jam tertentu saat kendaraan sudah sangat padat. Misal jam 8 pagi s.d 8 malam. Kalau sebelum jam 8 pagi saya rasa tidak perlu lah ada larangan karena lalu lintas masih relatif lancar.
Bahkan proyek MRT di sepanjang jalur HI hingga Sarinah tidak membuat macet jalanan dan pemotor juga tertib berkendara di situ. Bagaimana dengan sore hari? Saya rasa larangan tersebut bisa diberlakukan karena sore hari jalanan Thamrin-Sudirman hingga Blok M bagaikan jalur neraka yang bahkan di beberapa titiknya bisa lebih cepat jalan kaki daripada naik kendaraan.
Sekian ulasan dari saya mudah-mudahan memberikan gambaran kongkrit tentang kondisi jalur di Sudirman-Thamrin saat pagi hari jam berangkat kantor.
Best regards
Ardie
(ndr/mad)