Mempercepat Munas Golkar, Ical Akan Jadi 'Musuh Bersama' Caketum Lain

Mempercepat Munas Golkar, Ical Akan Jadi 'Musuh Bersama' Caketum Lain

- detikNews
Rabu, 12 Nov 2014 07:09 WIB
Jakarta -

Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dikabarkan akan mempercepat pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang awalnya dijadwalkan di Januari 2015. Percepatan ini akan menjadikan Ical sebagai musuh bersama dari para calon ketua umum lainnya.

"Tidak menguntungkan juga karena menyulitkan kandidat lain. Jadi akan ada koalisi untuk menghadang Ical," ujar pengamat politik dari CSIS Arya Fernandes saat berbincang dengan detikcom, Rabu (12/11/2014).

Jika munas dipercepat, sudah dapat dipastikan bahwa yang paling diuntungkan adalah Ical yang kini menjabat ketua umum. Sebab, calon ketua umum lainnya tidak sempat untuk berkonsolidasi untuk mengumpulkan suara DPD 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka calon lain akan menilai ini tidak fair," imbuhnya.

Sebaiknya Golkar tetap menggelar munas sesuai jadwal pada Januari 2015. Dengan begitu tidak akan ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan.

"Golkar sebaiknya tetap mengagendakan munas sesuai waktu yang disepakati, agar berjalan dengan fair," tuturnya.

Arya menilai Ical memang salah satu caketum yang cukup diperhitungkan di kalangan elit Golkar. Sebab, Ical memiliki pengalaman organisasi yang cukup dan 'gizi' politik yang memadai.

"Ical juga masih memiliki relasi yang baik dengan fungsionaris terutama DPD 1, DPP dan sekitar 30 persen DPR terpilih. Jadi, kekuatan relasi politik yang dijaga ini menjadi kekuatan Ical. Kedekatan dengan Akbar Tanjung juga," kata Arya.

Meski begitu, lanjut Arya, ada celah bagi kandidat lain untuk mengimbangi kekuatan Ical. Isu yang bisa dimainkan pertama soal elektoral Golkar yang masih rendah pada pemilu 2014.

"Di bawah kepemimpinan Ical tidak menunjukan prestasi yang menggembirakan," paparnya.

Bagi Golkar, persiapan menghadapi pemilu 2019 sangat penting. Ketua umum dituntut mempunyai kemampuan mendeteksi perubahan politik secara cepat.

"Harus kandidat yang punya visi electoral yang bisa mengembalikan kejayaan Golkar. Bagi Golkar, isu penting lainnya adalah penyegaran politik, artinya pemimpin golkar sirkulasi elit harus berlangsung baik, kalau tidak akan mandek, dan kalau mandek tidak menguntungkan bagi Golkar," tuturnya.

Selain itu, Golkar juga harus serius membahas pendanaan internal partainya. Sebab selama ini pendanaan politik dibebankan pada individu yang punya 'gizi' yang baik.

"Mereka diuntungkan dalam proses ini, agar partai tidak bergantung secara berlebihan kepada indvidu tadi, Golkar penting merumuskan pendanaan politik di internalnya, agar tidak dikuasai oleh sekelompok orang berduit. Sehingga kalau pendanaan politiknya baik, orang yang tidak kuat secara finansial bisa punya kesempatan bertarung," tutupnya.

(mpr/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads