"Logika buruh sebenarnya sudah benar, hanya aturannya belum memenuhi, yang 60 item KHL itu," ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (10/11/2014).
Menurutnya hitungan kebutuhan hidup layak (KHL) berdasarkan harga barang di pasar tradisional. Sementara dengan ritme kerja buruh, tak memungkinkan mereka belanja ke pasar tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk persoalan ini, Emil berpikir menggandeng pengusaha untuk menyediakan delivery sembako bagi para buruh. "Nanti jadi mungkin belanja bisa telepon atau SMS, dan nanti diantar ke pabriknya masing-masing," ujar Emil.
Emil berpesan agar buruh jangan melakukan aksi turun ke jalan. "Udahlah tuntutan-tuntutan itu sudah hapal, sama kaya tahun lalu. Saya nitip janan ada demo, saya akan usahakan (kenaikan UMK," tandasnya.
Tadi pagi Aliansi Buruh Bandung (ABB) menggeruduk Balai Kota Bandung. Mereka menuntut kenaikan upah minimim Kota Bandung tahun 2015 sebesar 30 persen.
(ern/ern)