Salah satu kapal pencari puing pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 menghentikan pergerakan selama nyaris 24 jam di Samudera Hindia. Diduga ada temuan menarik yang didapatkan kapal ini.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir news.com.au, Senin (10/11/2014), juru bicara Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) menyatakan kapal GO Phoenix mengalami masalah dengan derek penariknya (towfish) pada akhir pekan kemarin.
"Masalah ini telah diperbaiki, namun sayangnya cuaca buruk memicu penundaan pengerahan towfish dan kelanjutan operasi pencarian," ujar juru bicara ATSB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun operasi ini terkendala oleh cuaca buruk pada pekan lalu, meskipun akhirnya dilanjutkan pada Rabu (5/11)
Dalam perjalanannya, terlacak oleh pengamat asal AS, Mike Chillit yang terus mengikuti operasi pencarian ini dengan peta satelit, pergerakan kedua kapal tersebut sedikit melambat dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini memicu spekulasi bahwa kapal pencari ini menemukan sesuatu di tengah lautan. Namun Chillit memperkirakan, bisa jadi pemicu kapal tersebut tidak bergerak ialah cuaca buruk.
Data satelit menunjukkan kapal Fugro Discovery melakukan penyisiran laut lebih besar dari GO Phoenix.
Hingga pekan lalu, dua kapal tersebut telah menyisir area laut seluas 3 ribu kilometer persegi dari total 55 ribu kilometer persegi, yang diyakini sebagai area paling mungkin jatuhnya MH370.
MH370 hilang kontak dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China pada 8 Maret lalu. Data satelit menemukan bahwa pesawat tersebut berbelok tajam ke arah selatan, untuk alasan yang tidak diketahui.
Perkiraan para ahli dan pihak terkait menyebutkan, pesawat itu mengudara ke arah selatan selama 7 jam, hingga akhirnya kehabisan bahan bakar dan terjatuh di wilayah Samudera Hindia bagian selatan. Pesawat tersebut membawa total 239 penumpang dan awak.
(nvc/ita)