Dalam kunjungannya ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Ryamizard tak hanya mendapat pemaparan mengenai program dan fasilitas PTDI. Ia berkeliling kompleks kantor BUMN itu di Jalan Sumantri, Bandung, Jabar, ditemani oleh Dirut PTDI Budi Santoso, Senin (10/11/2014).
Blusukan diawali dengan melihat simulasi terkait karakteristik pesawat tempur yang merupakan program kerjasama Indonesia dengan Korea, KFX dan IFX. Handling Quality Simulator PTDI itu dapat memberikan informasi mengenai kemampuan KFX dan IFX saat manuver maupun saat landing atau take off.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dari Pabrikasi, mantan KSAD itu lalu berpindah lokasi ke hanggar fixed wing. Di sana ia melihat finalisasi proses pembuatan pesawat CN 235, CN 295, NC 212-400. Pesawat 212-400 dipesan oleh Thailand untuk pertaniannya.
"Kalau itu NC 212-i dipesan oleh Filipina sebanyak 2 unit," ujar Budi menjelaskan.
Ryamizard pun mengaku bangga terhadap PTDI yang mampu menjual banyak pesawat untuk luar negeri. Terutama karena pesawat miliki PTDI telah digunakan sebagai pesawat kepresidenan oleh 3 negara.
"Bukan saya saja yang bangga, seluruh bangsa ini harus bangga. Bangga dong kita bisa menjual, dulu beli sekarang kita bisa menjual. Itu luar biasa," kata Jenderal (Purn) Bintang 4 itu.
Menurutnya, kemajuan PTDI sama-sama pesat seperti PT Pindad. Ada banyak penambahan fasilitas PTDI sejak terakhir ia datang berkunjung beberapa tahun lalu. Ryamizard meminta agar PTDI bisa meneruskan kemajuannya, bahkan meningkatkan lagi.
"Sama pesatnya (dengan Pindad), bisa dilihat. Ini kita lihat sendiri. Berapa tahun lalu saya ke sini nggak begini, luar biasa. Dulu tempat ini (hanggar fixed winf) kosong. Ini sudah bagus, teruskan, tingkatkan. Namanya teknologi kan berkembang pesat jadi jangan sampai ketinggalan, supaya kita seimbang dan seiring dengan perkembangan," tukas Ryamizard.
Usai kunjungan selesai, Ryamizard dan rombongan pun langsung kembali ke Jakarta dengan pesawat CN-295 yang menunggu di landasan udara yang ada di dalam kompleks PTDI. Sementara itu Budi Santoso sendiri menyatakan kunjungan Menhan ke PTDI adalah sebagai suatu momentum yang penting.
"Kunjungan kerja Menhan ke PTDI adalah momentum penting untuk menjaga kesinambungan penggunaan dan pengembangan produk-produk PTDI bagi alutsista dalam negeri. Ini adalah saat yang tepat untuk memperkuat NKRI," tutupnya.
(ear/mok)