4 Orasi Kemarahan FPI Tolak Ahok, Ajak Timpukin Ahok hingga Caci Maki

4 Orasi Kemarahan FPI Tolak Ahok, Ajak Timpukin Ahok hingga Caci Maki

- detikNews
Senin, 10 Nov 2014 14:20 WIB
4 Orasi Kemarahan FPI Tolak Ahok, Ajak Timpukin Ahok hingga Caci Maki
Jakarta - Demo belum lengkap tanpa orasi. Demikian pula saat ribuan orang dari Front Pembela Islam (FPI) demo menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Massa FPI lantang berorasi menolak Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, mulai dari ajakan 'kekerasan' hingga caci maki.

Sudah sebulan, FPI rajin turun ke jalan menolak Ahok. Demo FPI tolak Ahok itu rutin digelar setiap Hari Jumat. Nah.. bertepatan dengan Hari Pahlawan ini, FPI besar-besaran mendemo Ahok. Massa FPI menolak Ahok menjadi Gubernur menggantikan posisi Jokowi.

Sang orator mengobarkan pernyataan yang membakar semangat pendemo dengan gaya bahasa yang tajam menghujat suami Veronika Tan ini. FPI mengklaim aksinya didukung penuh Koalisi Merah Putih (KMP) untuk melengserkan Ahok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi aksi FPI, Ahok bersikap santai. Tetapi, Ahok tidak gentar dan siap menggebuk FPI apabila bertindak anarkis. Ayah 3 anak ini bahkan siap merekomendasikan pembubaran FPI ke Kemenkum HAM apabila melakukan aksi brutal. Aparat kepolisian juga telah mengimbau agar FPI berdemo dengan damai dan menggunakan bahasa yang santun.

Berikut 4 orasi FPI:

1. Ahok Tolak Turun, Mati!

Demo besar-besaran menolak Plt Gubernur DKI Basuki T Purnama menjadi gubernur dilakukan ormas Islam FPI Cs di depan Balai Kota Jakarta. Salah satu orator mengatakan Ahok serta merta tak harus menjadi gubernur.

"β€ŽKalau Ahok sampai naik jadi gubernur, dia melanggar konstitusi. Dalam aturan disebut apabila seorang gubernur berhalangan maka tak serta merta wakilnya naik sebagai gubernur," kata Habib Muhsin dalam orasinya di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (10/11/2014).

Muhsin tak merinci UU dan aturan mana yang dirujuknya untuk orasinya itu. Di depan ratusan pendemo ia menyebut bahwaβ€Ž dalam aturan lainnya, jika masa jabatan di atas 18 bulan maka gubernur harus dipilih melalui DPRD.

"Jadi Ahok tidak serta merta jadi gubernur," ucapnya yang disambut tepuk tangan pendemo.

Dia melanjutkan, bahwa jika ada instruksi Kemendagri yang meminta Ahok segera dilantik harus dicurigai. "Kalau instruksi Kemendagri untuk Ahok dilantik, itu ada tumpangan politβ€Žiknya," ujarnya.

"Allahu Akbar" pekik pendemo.

Dia mengklaim warga Jakarta yang diwakilinya dalam demo ini tak ingin Ahok menjadi gubernur. Karena itu, dia ingin Ahok tak menjabat sebagai gubernur.

"Silakan turun kalau nggak mau turun, matiβ€Ž," pungkasnya.

Pendemo memenuhi sepanjang jalan Medan Merdeka Selatan yang berada di depan Balai Kota. Mereka menggunakan baju berwarna putih membawa bendera ormas. Pendemo ini mengklaim mengantongi 99 persetujuan ormas untuk menolak Ahok dilantik menjadi gubernur.

2. Timpukin Ahok

Orasi pemimpin demo massa FPI yang menolak Basuki T Purnama atau Ahok silih berganti dilakukan. Mereka mengecam Ahok yang akan dilantik menjadi gubernur DKI.

"Ahok haram datang ke kampung-kampung," kata pria yang disebut sebagai Habib Ali di atas mobil komando di depan DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Senin (10/11/2014).

"Kalau masuk ke kampung-kampung akan kita timpukin," teriak Ali lagi.

"Setuju," teriak massa FPI yang berbaju putih yang menutup ruas Jl Kebon Sirih.

Massa membawa spanduk menolak Ahok. Mereka berjalan kaki dari Bundaran HI ke DPRD DKI. Setelah ini mereka akan ke depan balai kota.

3. Caci Maki

Demo FPI yang berpindah dari DPRD ke kantor Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat semakin 'panas'. Ahok dicaci maki dengan sebutan binatang.

"Ahok itu musuh Islam, penyuka makanan babi, nggak pantas pimpin Jakarta!" teriak Ketua Umum FPI Rizieq Shihab yang berorasi dengan berapi-api di atas mobil komando di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014).

Menurut Rizieq, Ahok yang belum menjadi Gubernur DKI saja telah mengeluarkan peraturan-peraturan yang 'nyeleneh'. Peraturan itu seperti melarang dilakukannya kurban di sekolah dasar.

"Kayak nggak ada calon gubernur lain saja yang agamanya Islam!" cetus Rizieq yang berjubah putih dan sorban putih ini.

Rizieq dan FPI akan berjuang agar Ahok segera turun dari jabatannya.

"Kalau Ahok nggak jadi gubenur, polisi bisa hidup santai. Tapi kalau Ahok jadi gubernur, polisi akan terus berdiri dan tidak hidup santai karena kita akan terus melakukan aksi," kata Rizieq.

Mendengar ini, ribuan anggota FPI berteriak. "Ahok musuh Islam!". Mereka juga mencaci maki Ahok dengan kata-kata binatang seperti anjing dan babi.

"Keluar lu (Ahok) dari kantor. Jangan jadi pengecut!" teriak pendemo.

Dalam kesempatan itu Rizieq pun sempat memperlihatkan jurus silat seperti babi celeng di depan ribuan anggota FPI.

"Gue nggak mau tahu, pokoknya Ahok turun!" teriak Rizieq.

Dalam kesempatan yang sama, Ustad Ahmad Al Habsyi, menyatakan, Islam cinta damai. Namun bila ada manusia sombong, maka umat Muslim harus melawan.

"Dulu Nabi Adam dikeluarkan Allah bukan karena Adam sombong namun karena iblis atau jin yang menggoda Nabi Adam dan Adam tergoda maka Allah mengeluarkannya. Jin atau iblis itu mempunyai sifat sombong berarti Ahok yang sombong dan arogan ini sama dengan jin atau iblis. Kita harus lawan saudara. Takbir! Allahu Akbar! Mari kita perjuangkan agar Ahok tak jadi gubernur!" kata Habsyi yang mengaku sebagai teman dekatnya Rizieq ini. Pernyataan Habsyi ini diikuti takbir oleh anggota FPI.

4. Ancam Bentrok

Sekitar 300 orang berpakaian putih-putih melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka kembali menyuarakan penolakan pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jadi Gubernur DKI Jakarta.

Pantauan di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jumat (3/10/2014), massa memenuhi depan gerbang utama Gedung DPRD. Sebuah mobil bak terbuka dijadikan sebagai panggung orasi. Dalam orasi, mereka juga memprotes kebijakan Ahok menertibkan penjual hewan kurban di Tanah Abang.

"Ahok memaksakan diri bisa terjadi bentrok di Tanah Abang," ujar salah satu orator berapi-api.

Sekitar 50 orang personel polisi bersiaga di dalam gerbang DPRD DKI dengan dibantu sekitar 30 aparat satpol PP.

Massa berpakaian putih-putih dengan berbendera FPI dan Gempur (Gerakan Muslim Pembela Umat Rasulullah). Mereka juga membawa spanduk putih besar bertuliskan 'Umat Islam Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur'.

Kapolres Jakarta Pusat Kapolres Jakarta Pusat Hendro Pandowo turun langsung memantau pengamanan gedung dewan dari para pedemo. Akibat demo tersebut, lalin di sepanjang Jalan Kebon Sirih tersendat.

Β 


Halaman 2 dari 5
(aan/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads