"Dia tewas ketakutan, dan dia tahu kami di sana untuk membunuhnya," tutur O'Neill dalam wawancara dengan CNN seperti dilansir NDTV, Senin (10/11/2014).
Keputusan O'Neill untuk muncul ke publik dengan klaimnya itu mengundang kecaman dari para anggota SEAL yang masih aktif dan yang sudah tak bertugas lagi. Bahkan seorang mantan tentara SEAL lainnya disebut-sebut sebagai pembunuh Osama yang sebenarnya, saat pasukan SEAL menggempur kediaman Osama di Abbottabad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal terpenting yang saya pelajari dalam dua tahun terakhir adalah, bagi saya tidak lagi masalah apakah saya "Si Penembak". Tim menemukan dia," tutur O'Neill.
Menurut mantan tentara yang kini sibuk sebagai pembicara motivator itu, pembunuhan Osama pada akhirnya akan tenggelam dalam sejarah. "Tapi saya tidak peduli apakah saya "Si Penembak" dan ada orang-orang yang menganggap bukan saya. Jadi terserah," imbuhnya.
Sebelumnya dalam wawancara yang dimuat The Washington Post, pria berumur 38 tahun itu secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai anggota SEAL yang menewaskan Osama. O'Neill mengklaim dirinya menembak Osama sebanyak 3 kali di bagian dahi.
(ita/ita)