Pemimpin militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi terkena serangan udara pasukan Amerika Serikat dan koalisi di Irak. Akibat serangan tersebut, Baghdadi dilaporkan luka-luka.
Seperti dilansir Reuters, Senin (10/11/2014), serangan udara ditargetkan pada sedikitnya dua lokasi di Irak pada Jumat (7/11) waktu setempat. AS mengakui pihaknya melancarkan serangan udara di wilayah al-Qaim dan dekat Mosul.
Namun AS sendiri mengaku tidak memiliki informasi soal Baghdadi yang terkena serangan udaranya. Adalah televisi nasional Irak yang mengutip sejumlah laporan yang menyebut Baghdadi terluka akibat serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melancarkan dua serangan udara dekat Al Qaim, Jumat (7/11) malam, menghancurkan sebuah kendaraan lapis baja yang digunakan ISIL (nama lain ISIS) dan dua pos keamanan ISIL, tapi kami tidak menyadari keberadaan pemimpin ISIL di Al Qaim," imbuhnya.
Sementara itu, sebuah akun Twitter mengklaim bahwa Baghdadi terluka akibat serangan udara AS dan koalisi. Meskipun sejumlah akun pendukung ISIS lainnya menyebut laporan tersebut tidak benar.
Seorang anggota komisi keamanan Provinsi Anbar menyatakan, dirinya mendengar laporan yang belum bisa dikonfirmasi bahwa Baghdadi mengalami luka-luka dan dibawa ke Suriah.
Meskipun jika Baghdadi benar terluka atau terbunuh, Irak masih menghadapi tantangan besar terkait ISIS, yang terus merajalela di negara itu serta negara tetangga, Suriah.
Menyusul serangan udara AS tersebut, militer Irak kini terus bergerak ke kota Baiji dalam upaya menghancurkan markas ISIS di wilayah dengan kilang minyak terbesar di Irak tersebut. Dilaporkan militer Irak berhasil mengambil alih wilayah al-Tamim dan pusat kota di wilayah tersebut.
"Wilayah yang dikuasai sejauh ini mencapai 6 km jaraknya dari kilang minyak Baiji," terang kolonel militer setempat, sembari menambahkan bahwa ada 12 militan ISIS yang tewas dalam bentrokan tersebut.
(nvc/ita)