Tim Gabungan Polres Jakarta Utara dibantu Brimob Polda Metro Jaya melakukan operasi penggerebekan narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari mobil sampai senjata api.
Informasi yang diperoleh detikcom, Sabtu (8/11/2014) siang, barang bukti yang diamankan yakni 1 mobil sedan, 8 motor, 1 buah senapan angin, 5 senpi, 25 butir peluru, sabu 300 gram, ekstasi 500 butir, ganja 20 Kg, dan 5 cctv, HT 6 unit dan uang sebanyak Rp 50 juta rupiah.
Selain itu polisi juga menangkap 34 orang yang diduga terlibat, yakni 4 perempuan dan 3 laki-laki. Mereka diinterogasi dan ditanyai nama, umur, alamat dan pekerjaan. Kebanyakan yang ditangkap tersebut tak mengaku bersalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang mengaku kerja sebagai asisten manajer di bidang kuliner itu menuturkan dia sedang tidur di kamar kos. Tiba-tiba dia mendengar ribut-ribut. "Kita enggak tau apa-apa, yang ditangkap di luar kos tapi yang di dalam juga ikut ditangkap," kata dia sambil menekuk wajahnya.
Sulaiman, 32 tahun juga memberikan pengakuan serupa. Dia berujar datang ke lokasi karena seorang temannya ingin pinjam uang Rp 200 ribu. Pria asal Aceh ini bilang dia memang sempat mau lari waktu mendengar ada ribut-ribut.
"Saya baru datang dari pelabuhan, kirain ada yang mau berantem, atau insiden, jadi aku lari," katanya. Ditanya apakah dia memakai atau memgedarkan barang haram itu, Sulaiman membantah keras.
"Saya kerjanya di ekspedisi. Kirim barang-barang konstruksi. Bukan jual narkoba. Aku enggak kirim-kirim dan enggak pakai juga," kata pria berperawakan kurus tinggi itu.
Sementara Susanto (31) dan Bahri (38) mengaku pernah bersentuhan dengan barang haram tersebut. Susanto bilang dia sering jadi kurir untuk mengantar paket narkotika.
"Saya disuruh nganterin. Saya kurir saja. Enggak tahu jualnya ke siapa, yang jual Alex, dia yang perintahin," kata dia menyebut nama. Sayangnya menurut pengakuan salah satu petugas polisi, orang bernama Alex tersebut tak ada saat digerebek.
Kemudian Bahri, pria berkumis tebal dan tubuh pendek dan kurus mengaku pernah memakai obat-obatan terlarang. Warga Sunter ini tak menyebutkan darimana dia mendapat barang haram itu.
"Saya enggak dagangin. Kalau makai memang dulu pernah. Tapi sekarang enggak. Terakhir sebulan lalu," katanya sambil mengedipkan matanya yang kemerahan.
Pria yang mengaku kerja sebagai tukang keruk tanah ini membantah dia sedang bertansaksi saat digrebek. "Saya enggak beli, tadi saya ke tempat teman, lagi ngopi-ngopi aja, main poker," katanya
(ros/ndr)