"Kemarin kalau kita lihat even expo kemarin ada beberapa drone yang dipamerkan. Kalau belum mencapai itu pelan-pelan kita kembangkan. Yang penting kita bisa buat itu," ungkap Tedjo saat ditemui di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, (8/11/2014).
Tedjo mengatakan rata-rata drone yang dibuat di dalam negeri mempunyai daya jelajah terbang yang masih cukup terbatas Sehingga diperlukan pengembangan teknologi drone yang mempunyai daya jelajah dan mobilitas lebih tinggi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia menambahkan pemerintah perlu juga mengkaji beberapa peralatan pengawasan canggih yang dibuat negara lain seperti i-radium atau teknologi berbasis satelit langsung. Pengoperasian I-radium juga akan jauh lebih efektif jika teknologi vessel monitoring system (VMS) juga terus dikembangkan.
"Nanti ada kebijakan penegasan tetapi jangan sampai mengganggu hubungan tetapi ketegasan harus. Kalau yang sudah bisa dibuat di dalam negeri kita ambil, kalau yang belum bisa kita datangkan dari luar," paparnya.
(wij/aan)