Penandatanganan kontrak kerjasama antara Indonesia dengan Turki ini dilakukan dalam acara Indo Defence 2014 Expo&Forum di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Jumat (7/11/2014). Kedua negara sama-sama diwakilkan oleh masing-masing kementerian pertahanannya.
"Hari ini penandatanganan kerjasama dengan Turki dalam konteks kerjasama pertahanan. Kita kerjasama membuat medium tank," kata Sesditjen Potensi Pertahanan Kemenhan Brigjen Santoso usai melakukan penandatanganan MoU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Durasi pembuatannya tiga tahun untuk dua prototype, sama-sama dikerjakan ahli Pindad dan FNSS. Nanti satu medium tank dikerjakan di Pindad dan satu FNSS. ada TOT (transfer of technology)," kata Santoso.
Melalui transfer teknologi ini, setelah 1 tank selesai dibuat di Turki dengan mengikutsertakan tenaga ahli nasional, 1 tank lagi akan dibuat di Indonesia. Rencananya medium tank ini akan dilengkapi dengan sistem persenjataan kanon 90-105 mm dan turret.
"Sistem persenjataannya kanon kalibernya 90-105 mm dan turret. Middle tank itu beratnya 20-40 ton. Nanti kita akan buat yang punya kemampuan sesuai kondisi di Indonesia, yang mampu di rawa-rawa, di laut," jelas Danpusdik Kavaleri TNI AD, Kolonel Widhioseno dalam kesempatan yang sama.
(ear/rmd)