Tiket Kepulangan Terakhir Sumarti dan Murka Ayah kepada Sang Bankir

Pembunuhan WNI di Hong Kong

Tiket Kepulangan Terakhir Sumarti dan Murka Ayah kepada Sang Bankir

- detikNews
Jumat, 07 Nov 2014 18:27 WIB
Dok Detikcom
Cilacap - Masih ada cerita di balik pembunuhan Sumarti Ningsih (25) oleh bankir Inggris di Hong Kong. Di kamar perempuan beranak satu itu, kerabat menemukan tiket pesawat untuk penerbangan ke Indonesia. Tragis, sebelum menggunakan tiket itu, Sumarti menjadi korban pembunuhan.

Tiket tersebut ditemukan saudara sepupu Sumarti yang berada di Hong Kong saat memeriksan kamar Sumarti. Tertera di tiket, Sumarti seharusnya mudik ke Indonesia 2 November 2014, sesuai janjinya ke keluarga pertengahan Oktober lalu.

"Yang menemukan tiketnya namanya Jum (Jumiyati), sepupunya yang juga bekerja di Hong Kong. Tiket di bawah kasur. Tanggal 2 November akan terbang ke Indonesia," kata ayah Sumarti, Ahmad Kaliman, Jumat (7/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia berencana pulang untuk memperpanjang visa turisnya," imbuh Kaliman.

Hingga saat ini, perasaan Kaliman masih campur aduk. Sempat terpintas di benaknya akan membalas kekejaman Rurik (pelaku pembunuhan). "Seandainya saya lihat di situ, saya bisa-bisa membalasnya membunuh," ucapnya.

Kaliman menceritakan Sumarti adalah anak yang sangat berbakti dan tulang punggung keluarga. Bahkan dia juga dikenal sebagai anak yang selalu membahagiakan kedua orang tuanya. Karena sejak kecil keluarganya selalu hidup dalam kemiskinan, ada keinginan kuat dari Sumarti untuk mengangkat derajat ekonomi keluarganya dengan cara bekerja di luar negeri.

Jasad Sumarti ditemukan menjadi beberapa bagian dan ditaruh di koper, Sabtu (1/11) lalu. Di lokasi yang sama, apartemen mewah di Wan Chai, juga ditemukan jasad Jesse Lorena atau Seneng Mujiasih, warga Muna Sulawesi Tenggara. Hingga saat ini, jenazah keduanya belum diterbangkan ke Indonesia.

(arb/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads