Ini Percakapan Video Conference Jokowi dengan Warga Aceh dan Sinabung

Ini Percakapan Video Conference Jokowi dengan Warga Aceh dan Sinabung

- detikNews
Jumat, 07 Nov 2014 17:24 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo sore ini menggelar video conference dengan warga Aceh dan Sinabung, Sumut. Sang kepala negara terlibat percakapan interaktif dengan empat warga yang ada di daerah bencana.

Acara ini digelar di Pendopo Wartawan yang letaknya di samping Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (7/11/2014). Sebuah televisi layar besar dengan sembilan display jadi alat penunjang komunikasi ini.

Jokowi mengawali vide conference dengan salah seorang warga Sinabung. Pria berusia sekitar 30 tahun itu langsung menyampaikan keluhan, enam bulan dia dan warga sekitar tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, kecuali paket yang diberikan Jokowi pada kunjungan ke Sinabung pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok saya kirim ya, di situ ada berapa KK," tanya Jokowi.

"Ada 160 KK pak," jawab warga Sinabung tersebut.

"Ada minta tambahan plus lagi nggak," tanya Jokowi lagi.

"Iya pak," jawab si warga itu.

"Nanti saya kirim sembakonya plus saya kasih Rp 500 ribu," ujar Jokowi yang dibalas dengan ucapan terima kasih.

Jokowi lantas berganti menyapa warga di Aceh yang menjadi korban banjir. Seorang warga Aceh menjawab kondisi di tempat dia tinggal masih banjir.

"Masih kemarau, di Aceh sudah banjir ya?" tanya Jokowi.

Pria tersebut lantas menjelaskan bahwa banjir di wilayahnya sudah terjadi secara rutin selama tujuh tahun terakhir. Dan tahun ini, kata dia, adalah banjir dengan skala terbesar. "Ini seperti tsunami kedua bagi kami. Bedanya waktu tsunami korban keluarga, kalau ini korban harta," ujar pria tersebut.

Pria itu menyatakan ketinggian banjir mencapai 3 meter. Ada sekitar 3.000 kepala keluarga yang menjadi korban.

"Ya besok langsung dikirim ya. Mintanya apa," tanya Jokowi.

"Bahan pokok Pak utamanya. Kalau ada harta lain, mungkin belum. Kami serahkan kepada pemerintah," ujar pria tersebut.

"Besok kita kirim ke Aceh ya," ujar Jokowi.

Video conference lantas beralih ke warga Aceh lainnya, yang ada di Meulaboh, Aceh Baru. Warga yang ini menyatakan wilayahnya dihuni oleh mayoritas petani. Para warga tak bisa mengolah sawah karena bibit padi terendam banjir.

"Karena ini bencana rutin, kami minta bantuan transportasi seperti perahu karet. Dari sisi kesehatan kami butuh Puskesmas yang dekat supaya kami tidak tergesa-gesa lari ke pusat karena jauhnya sampai 5 Km. Kemarin ada korban jiwa bayi kedinginan, karena lokasinya jauh," ujar si warga.

"Kalau ada juga uang kaget Pak," sambung pria asal Meulaboh itu yang sontak membuat ruangan pendopo bergemuruh tawa.

"Ya besok sekalian saya kirim ya. Ditunggu kalau tidak besok ya besoknya lagi karena butuh transportasi. Tapi tidak ada uang kagetnya. Sembako kaget saja yang dikirim," ujar Jokowi.

Lantas, Jokowi berganti menyapa seorang warga perempuan bernama Natalie di Kabanjahe, Sumut. Natalie meminta bantuan berupa posko kesehatan dan posko keamanan.

"Kamar mandi juga rusak semua, mohon perbaikan. Dan juga diberikan lahan pertanian karena rusak total," ujar Natalie.

"Ibu Natalie nanti saya kirim utusan ke Sinabung untuk mampir ketemu Ibu, nanti ditunjukkan ya mana kamar mandi yang tidak bisa dipakai," kata Jokowi.

Vide conference pun usai. Jokowi lantas memanggil Kepala BNPB Syamsul Maarif. "Pak Syamsul itu yang di Aceh butuh perahu, tolong dikirim. Kalau sembako biar urusan sayalah," ujar Jokowi.

"Siap Pak, laksanakan. Kami laporkan kami telah mengirim Rp 1,4 miliar untuk Pemda Aceh," kata Syamsul.

Jokowi lantas melakukan pertemuan tertutup dengan Mensesneg Pratikno dan juga Mensos Khafifah Indar Parawansa.



(mpr/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads