Aksi anarkis dilakukan sopir angkot dan rekan-rekannya hanya karena masalah sepele, senggolan yang menyebabkan spion angkot patah. Dia tak terima dan menghakimi lawannya di tengah jalan.
Kejadian itu berlangsung di Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (7/11/2014) sekitar pukul 14.30 WIB. Angkot yang terlibat masalah adalah D01 jurusan Ciputat-Kebayoran Lama dengan angkot S10 jurusan Ciputat-Bintaro.
Salah seorang penumpang angkot D01, Ishmah Azhar, menceritakan masalah bermula saat angkot yang dinaikinya melaju dari arah Pasar Ciputat ke Kebayoran Lama. Tiba-tiba dari arah kiri, angkot S10 menyalip hingga menyebabkan spionnya patah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sekitar 5 orang yang menghadang sambil bawa bata dan kayu. Mereka langsung menyerang sopir D01 yang masih duduk di angkot," lanjutnya.
Bakbuk! Benda tumpul dan bogem mentah dihujamkan bergiliran ke arah muka sang sopir. Tak puas sampai situ, sopir D01 itu diseret keluar angkot dan dihakimi di tengah jalan sampai berdarah.
"Nanti bang, nggak gini juga caranya," kata Ishmah menirukan teriakan sopir D01 yang dipukuli. "Telinga dan kepalanya berdarah," ucapnya.
Saat itu, seluruh penumpang D01 yang berjumlah 6 orang termasuk seorang anak kecil langsung keluar dari angkot. Mereka memilih menjauh, termasuk seorang diduga kernet yang duduk di samping sopir D01. "Nggak berani foto," tuturnya.
Aksi main hakim itu sempat membuat jalan dari Ciputat menuju Pasar Jumat macet. Namun melihat banyak warga terutama bapak-bapak yang melerai, akhirnya para pelaku melarikan diri. Kejadian hanya berlangsung sekitar 5 menit di tengah jalan. Korban akhirnya dievakuasi warga ke pinggir jalan.
"Sopir angkot D10 nggak ugal-ugalan atau ngebut. Mungkin karena nggak terima spionnya patah," ucap Ishmah yang bekerja di Bintaro itu.
(iqb/erd)