Sebelum terjadi bentrokan, mahasiswa UIT memblokir jalan AP Pettarani dengan membakar ban bekas di tengah jalan, persis di samping kantor DPRD Makassar dan depan kantor BPK Makassar. Selain membakar ban bekas, mahasiswa UIT juga menyandera truk pengangkut tanah untuk dijadikan mimbar orasi.
Karena memacetkan jalan, aksi unjuk rasa ini dibubarkan oleh anggota Raimas Dalmas Polda Sulselbar dan Polrestabes Makassar yang dipimpin Kapolrestabes Makassar Kombes Ferry Abraham dengan menggunakan gas air mata dan dua unit mobil watercanon untuk menghalau para pengunjuk rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi bentrokan ini merupakan aksi susulan setelah peristiwa bentrokan mahasiswa UIT dan polisi di persimpangan jalan Pettarani-Rappocini yang terjadi kemarin sore. Dalam aksi bentrokan kemarin, 9 mahasiswa UIT sempat ditahan di Mapolsek Panakukang dan seorang mahasiswa bernama Adhi Puto Phalaza dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka tempat peluru karet di bahunya.
Pasca bentrokan, jalan-jalan protokol yang sempat mampet, seperti jalan AP Pettarani, Hertasning, Alauddin, Pengayoman dan jalan Landak Baru kembali normal. Beberapa polisi masih melakukan penjagaan di sekitar jalan AP Pettarani dan sekitar kampus UNM Gunung Sari.
(mna/try)