"Penangkapan Raden Nuh sama sekali tidak ada hubungannya dengan akun triomacan2000 ataupun denjaka. Mungkin itu hanya dugaan karena namanya pakai 'den'," kata Junaidi dalam konferensi pers di Gallery Cafe, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2014).
Junaidi mengatakan, penangkapan Raden Nuh hanya terkait dugaan suap yang dilakukannya kepada Abdul Satar dan Wahyu Sakti Trenggono. Keduanya merupakan mitra bisnis Raden Nuh di PT Asatu Media Perdana Bangsa yang merupakan pengelola media asatunews.com.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Junaidi belum dapat menjelaskan saat ditanya bukti pemerasan apa yang dituduhkan oleh polisi kepada Raden Nuh. Karena Raden Nuh baru diperiksa satu kali, dirinya belum tahu bukti pemerasan yang dituduhkan oleh pihak kepolisian.
"Belum ada pemeriksaan tentang itu. Kita lihat saja nanti," ujarnya.
Sementara terkait uang senilai Rp 50 juta dan Rp 275 juta yang diterima Raden Nuh pada tanggal 13 dan 16 Oktober 2014, menurutnya adalah biaya operasional media asatunews. Abdul Satar dan Wahyu Sakti Trenggono, menurut Junaidi memang rutin memberikan dana operasional tersebut setiap bulan Namun dengan nominal yang berbeda-beda.
(kff/ndr)