Kejam, PRT ini Disiksa dan Tak Digaji Selama 5 Tahun

Kejam, PRT ini Disiksa dan Tak Digaji Selama 5 Tahun

- detikNews
Jumat, 07 Nov 2014 12:28 WIB
Jakarta - Sungguh malang nasib Nuryati (20), warga Desa Gondang, 12/03, Pemalang, Jawa Tengah ini.‎ Sebagai gadis perantauan, niatnya datang ke ibukota tak lain hanyalah untuk memperbaiki kesejahteraan hidup.

Namun yang terjadi malah sebaliknya. Wanita muda ini malah diperas tenaganya sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) tanpa digaji selama 5 tahun. Ironisnya dirinya juga kerap mendapat siksaan dari sang majikan

Beruntung, penyiksaan itu tak berlanjut. Saat dirinya diperbantukan sebagai PRT di rumah saudara majikannya di Perum Reni Jaya, RT 02/12, Pondok Benda, Tangerang Selatan, dirinya dapat terselamatkan berkat pertolongan dari warga sekitar yang pernah melihat dan mengetahui kondisi Nuryati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tragis ini bermula pada Rabu (5/11) para warga kompleks tersebut kerap mendengar ada seorang PRT yang kerap disiksa.

Resah dengan adanya kejadian tersebut di lingkungan mereka, beberapa warga didampingi ketua RT langsung menyambangi rumah bertingkat dua tersebut, dengan maksud menemui sang pembantu.

Walaupun sempat terjadi keributan dengan pemilik rumah yang berkilah si pembantu sedang pulang kampung, namun warga tetap merangsek masuk ke dalam rumah. Disana mereka menemukan Nuryati bersembunyi di pojok rumah dalam kondisi pucat.

Saat ditemukan kondisi wanita muda tersebut terlihat menyedihkan. ‎Mata kiri Nuryati tertutup perban, sementara bagian kanan bawahnya lebam. Di bagian dahi dan leher gadis tersebut terlihat luka bekas ikat pinggang.

Geram melihat pemandangan tersebut, warga langsung menghubungi Polsek Pamulang. Dibantu anggota patroli dan tim Reskrim, mereka pun mengamankan D, sebagai pemilik rumah. Polsek Pamulang pun akhirnya menyerahkan kasus ini ke unit PPA Polres Jakarta Selatan.

Di hadapan polisi, Nuryati yang berkepala plontos ini menceritakan bahwa dia sama sekali tak pernah mendapatkan gaji, sejak bekerja dengan majikannya selama 5 tahun terakhir. Tak hanya itu, dia juga mengaku tak diijinkan pulang kampung dan disekap di rumah si majikan.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan, membenarkan adanya peristiwa penyekapan PRT di Pamulang. Namun korban ternyata bekerja dengan seorang majikan bernama A, warga Kramat Jati, Jakarta Timur. D yang di Pamulang hanyalah famili A.

''Dia bekerja di Kramat Jati, dengan majikan bernama A. Pelaku membawa korban ke Pamulang dalam acara ulang tahun, pada Minggu (2/10). Acara itu dirayakan di tempat Aryani dan Apriyani, adik dari pelaku. Pelaku pun dibawa kesana untuk membantu menyapu dan membersihkan rumah," kata Kasubnit PPA Polres Jaksel, Ipda Nunu dalam keterangannya, Jumat (7/11/2014).‎

"Dia sebenarnya melayani majikannya bernama A. Ketika di gerebek di Pamulang, korban hanya dititipkan A," sambung Nunu.

Kepolisian masih mendalami kasus ini. "Korban dan pelaku yang jelas telah diperiksa. Korban sekarang bersama kami," lanjutnya.‎

Polisi juga ingin menyelidiki kebenaran berita tentang kapan sebenarnya Nuryati bekerja dengan A. Korban mengaku telah bekerja selama 5 tahun, berarti sejak berumur 15 tahun. Sementara pelaku mengatakan bahwa gadis ini baru mulai bekerja tahun 2014.

"Soal lamanya dia bekerja, kalau kata pelaku, korban baru masuk kerja sejak Mei 2014. Mereka pertama kali ketemu di wilayah Kota, sejak Mei. Tapi semua ini masih kita didalami, " jelasnya.

Nunu juga menambahkan, saat ini kondisi korban berangsur membaik, pasca dirawat dan olah visum pihaknya. Kepolisian pun butuh proses penyembuhan khusus, karena korban memiliki keterbelakangan mental.

''Korban memiliki kebutuhan khusus sebelum korban bekerja bersama A. Selain itu, luka di tubuh korban saat ini kita telah berkoordinasi dengan pihak medis," pungkasnya.

(rni/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads