Megumi Yokota, wanita Jepang yang diculik oleh agen Korea Utara (Korut) beberapa dekade lalu, dilaporkan tewas. Yokota disebut tewas karena overdosis obat.
Dilaporkan surat kabar Korea Selatan, Dong-a Ilbo dan dilansir Reuters, Jumat (7/11/2014), Yokota tewas akibat overdosis obat penenang dan obat tidur saat dirawat di fasilitas kejiwaan setempat.
Yokota diculik di sebuah pantai Jepang dalam perjalanan pulang dari sekolah pada tahun 1977, saat usianya masih 13 tahun. Otoritas Korut sebelumnya menyatakan bahwa Yokota tewas bunuh diri setelah mengalami gangguan mental.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporannya, surat kabar Dong-a Ilbo mengutip keterangan dua warga Korut yang menjadi staf rumah sakit tempat Yokota meninggal. Keterangan keduanya menyebut bahwa Yokota diberi obat penenang dan obat tidur melebihi dosis aman.
"Saat kematian pasien, terdapat bekas lebam biru di sekujur tubuhnya," ucap salah satu warga Korut tersebut. Ditambahkannya, tanda-tanda tersebut mengindikasikan pasien tewas akibat racun atau overdosis obat.
Laporan Dong-a Ilbo juga menyebut, jasad Yokota dikuburkan begitu saja di dalam sebuah lubang, tanpa dimasukkan ke peti mati terlebih dulu. Yokota dikubur bersama sejumlah mayat lainnya.
Pada tahun 2002 lalu, otoritas Korut mengakui pihaknya menculik 13 warga Jepang untuk membantu melatih mata-mata. Kemudian sebanyak 5 orang di antaranya beserta keluarga mereka dipulangkan ke Jepang.
Otoritas Jepang ingin mengetahui nasib 8 warganya yang masih diculik dan Korut menyebut mereka semua telah tewas. Berbagai upaya dilakukan otoritas Jepang untuk mendapat kejelasan soal warga mereka.
Salah satunya ketika pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe meringankan sanksi terhadap Korut pada Juli lalu. Ini sebagai balasan atas dibukanya kembali penyelidikan kasus warga Jepang yang diculik Korut tahun 1970-an dan 1980-an.
(nvc/ita)