"Kalau pemilihan pimpinan dikocok ulang dan itu bisa mempersatukan, kenapa tidak? Daripada kita begini terus tidak kerja-kerja," ujar Ruhut di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2014).
Pemilihan ulang yang dimaksud Ruhut hanya untuk lingkup DPR saja. Pasalnya di MPR dan DPD tak ada kekisruhan seperti ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling kalau dikocok ulang itu yang ribut kan partai-partai yang tidak masuk lima besar kan? Kayak Fahri itu makanya ribut," imbuh Ruhut.
Untuk upaya merekonsiliasi Ruhut telah menghubungi kedua pihak. Dia yang merupakan pendukung Jokowi-JK itu telah menghubungi PDIP cs, serta menjalin komunikasi dengan Ketua DPR Setya Novanto.
Sementara itu politisi PDIP Aria Bima berkukuh agar KIH mendapat 16 kursi pimpinan alat kelengkapan dewan, meski bukan posisi ketua. Opsi itu diawali dengan mendapat lima kursi pimpinan terlebih dahulu.
"Hei, coba lihat Ruhut ini. Dari dulu tidak pernah jadi pimpinan, anggota terus. Tapi apa? Toh aku tetap kalian cari untuk dimintai pendapat kan? Boleh disurvei masyarakat Indonesia itu siapa saja anggota DPR, pasti mereka cuma tahu 10 orang tapi salah satunya Ruhut Sitompul. Jadi tidak usahlah rebutan jabatan, apalah arti jabatan?" ujar Ruhut.
(bpn/fdn)