"Pesawat kita ini, Sukhoi ini begitu terbang, setidaknya butuh Rp 400 juta untuk satu jam terbang. Tapi begitu kita force down dia, dia hanya bayar Rp 60 juta ke negara. Kan rugi kita. harus Rp 60 milyar baru top," ujar Jenderal Moeldoko di sela-sela acara Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Rabu (5/11/2014).
Moeldoko mengakui pihaknya selama ini tidak terlalu ketat dalam pengawasan pesawat-pesawat asing. Namun dia berjanji kedepan akan lebih tegas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko juga mengakui ada persoalan hukum yang harus dibenahi terkait hal itu. Solusinya UU nya harus diperbaiki.
"Kalau penegakan. Udah serahkan saja ke TNI, kita akan tegas itu," jelasnya.
Terkait deregulasi UU Penerbangan, Moeldoko mengatakan dirinya akan menyampaikan kepada Komisi I. Saat ini Moeldoko mengaku belum ada kesempatan menyampaikan hal itu kepada Komisi I.
"Ini sangat penting untuk jadi atensi besar. Usulannya ya itu tadi harus jera dong. Dihukum duit ya tanggung, masa hukumannya cuma Rp 60 juta. Rp 60 miliar dong. Nah itu kan baru top," kata Moeldoko.
Bagaimana dengan wacana penembakan pesawat asing ilegal?
"Ya jangan dong, kalau itu. Kita harus persuasif dulu. Kalo kita tindak seperti itu ada resiko hukum yang harus kita hadapi. Tapi kita udah persuasif, tapi lemah di hukum. Ya percuma dong. Kalau perlu penjara," tutupnya.
(ear/mpr)