Angkot berbahan bakar gas tersebut merupakan program CSR Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk Pemkot Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, antusiasme pemilik angkot yang ingin menggunakan BBG terbilang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pengajuan pemilik yang ingin beralih ke BBG untuk angkotnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, lanjut Bima, Pemkot Bogor baru menyediakan satu lokasi pengisian BBG di Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor atau sektar 2 km dari terminal Merdeka. Sementara converter hanya bisa digunakan untuk 50 angkot. Pemkot Bogor mengkaji 6 titik baru yang akan dijadikan lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Sementara itu, Wakil Sekretaris Organda Yadi Indra Mulyadi mengatakan, 50 angkot yang sudah menggunakan BBG merupakan angkot yang melintasi SPBG di Jalan Merdeka dan MA Salamun. "Makanya kita akan usulkan agar dibangun SPBG di kawasan Tajur. Itu untuk angkot rute ke arah timur," kata Yadi.
Penggunaan BBG untuk angkot, diakui Yadi memang lebih irit dan ramah lingkungan dibandingkan menggunakan BBM. "Biayanya lebih murah. Jika biasanya sehari harus ngisi BBM hingga Rp 50.000, sekarang hanya mengisi BBG paling banyak Rp 30.000," ungkapnya.
(try/try)