Langit sedang cerah, Kamis (6/11/2014) siang, sehingga jarak pandang pilot tentunya tak terlalu terhalang. Pesawat kecil itu terbang dari Timika menuju ke Kabupaten Puncak di pedalaman Papua. Tak seberapa lama, hanya sekitar 20 sampai 30 menit perjalanan melalui udara.
Namun yang jadi masalah adalah ketika pesawat itu hendak mendarat di Bandara Amenggaru Laga, sebuah bandara kecil yang berada di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Jika bukan pilot yang sudah mumpuni dan berpengalaman terbang di wilayah pedalaman maka perlu berpikir 2 kali kalau ingin mendaratkan pesawat di lokasi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panjang landasan sekitar 400-600 meter palingan. Malah kemarin ada pesawat yang bablas tapi untung tidak apa-apa," ucap salah satu anggota Paskhas
Yogyakarta, Serda Sigit ketika berbincang di lokasi.
Para penumpang yang sudah biasa menaiki pesawat ke Ilaga tentu tak akan waswas. Namun jika pertama kalinya menyambangi Ilaga, darah terasa dipompa oleh jantung lebih kencang.
Kontur landasan juga tak mulus. Sebagian besar berbatu dan sesekali anjing atau babi juga melintas dan membahayakan ketika landing atau take off. Oleh karena itu, pasukan TNI yang disiagakan di lokasi juga harus tetap selalu waspada agar penerbangan lancar.
(dha/fjr)