Demikian dilaporkan organisasi pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (6/11/2014).
Menurut Observatory, serangan udara pada Rabu, 5 November malam waktu setempat tersebut menargetkan sebuah kantor dan kendaraan yang digunakan Nusra Front di provinsi Idlib. Di hari yang sama, AS dan sekutu juga melancarkan serangan udara pertama mereka terhadap Ahrar al-Sham, kelompok militan lainnya di Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, Nusra Front merebut kendali sejumlah wilayah di provinsi Idlib dari Jamal Maarouf, pemimpin pemberontak Suriah yang didukung Barat, Syria Revolutionaries' Front dan menyita persenjataannya. Kelompok Nusra Front juga merebut beberapa tempat dari gerakan Hazzm, yang juga mendapat dukungan Arab dan Barat.
Nusra Front tadinya sempat dianggap sebagai kelompok pemberontak paling kuat di Suriah. Namun tahun ini, kelompok itu tak lagi terkenal sejak ISIS merebut banyak wilayah di Suriah dan Irak.
(ita/ita)