"Kritis anak tak boleh dimatikan, harus dihidupkan. Mematikan mereka adalah mematikan masa depan bangsa. Anak seperti ini harus ditumbuhkan. Hadapi mereka bukan sebagai musuh, hadapi mereka sebagai anak didik yang memiliki kemampuan berpikir. Bagus betul anak bisa ekspresi seperti itu," tutur Anies di Gedung D Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2014).
Oleh karena itu para guru harus memberi teladan yang baik untuk mendidik mereka. Jangan sampai peristiwa tersebut membuat anak-anak menjadi trauma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsip nomor satu, yang namanya perilaku itu diajarkannya bukan lewat tulisan dan lisan (saja) tapi lewat keteladanan. Jangan berikan keteladanan negatif, berikanlah teladan positif," kata Anies.
Namun Kepala SMAN Bungaraya M Nasir menyebut bahwa ketiga siswa itu sudah sering melanggar aturan sekolah. Status Facebook dianggap sebagai puncak kenakalan mereka.
"Saya belum tahu secara lengkap kasusnya bagaimana, tetapi anak seperti ini tentu harus dibina. Bukan hanya harus terus sekolah lagi, tetapi ekspresi anak harus didukung," ungkap Anies.
(bpn/rmd)