3 Siswa SMA Dikeluarkan Karena Status FB, Anies: Jangan Matikan Kritik Siswa!

3 Siswa SMA Dikeluarkan Karena Status FB, Anies: Jangan Matikan Kritik Siswa!

- detikNews
Kamis, 06 Nov 2014 12:55 WIB
Jakarta - Tiga orang siswa SMA di Kabupaten Siak, Riau dikeluarkan dari sekolah lantaran menulis status sindiran di akun Facebook. Menbuddikdasmen Anies Baswedan menilai apa yang dilakukan siswa tersebut di jejaring sosial adalah bentuk ekspresi kritis.

"Kritis anak tak boleh dimatikan, harus dihidupkan. Mematikan mereka adalah mematikan masa depan bangsa. Anak seperti ini harus ditumbuhkan. Hadapi mereka bukan sebagai musuh, hadapi mereka sebagai anak didik yang memiliki kemampuan berpikir. Bagus betul anak bisa ekspresi seperti itu," tutur Anies di Gedung D Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2014).

Oleh karena itu para guru harus memberi teladan yang baik untuk mendidik mereka. Jangan sampai peristiwa tersebut membuat anak-anak menjadi trauma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam status Facebook yang ditulis oleh salah satu siswa itu berbunyi, 'murid terlambat dihukum, guru terlambat tidak dihukum'. Status itu langsung dikomentari oleh dua siswa lainnya.

"Prinsip nomor satu, yang namanya perilaku itu diajarkannya bukan lewat tulisan dan lisan (saja) tapi lewat keteladanan. Jangan berikan keteladanan negatif, berikanlah teladan positif," kata Anies.

Namun Kepala SMAN Bungaraya M Nasir menyebut bahwa ketiga siswa itu sudah sering melanggar aturan sekolah. Status Facebook dianggap sebagai puncak kenakalan mereka.

"Saya belum tahu secara lengkap kasusnya bagaimana, tetapi anak seperti ini tentu harus dibina. Bukan hanya harus terus sekolah lagi, tetapi ekspresi anak harus didukung," ungkap Anies.

(bpn/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads