Kepala Basarnas NTB Mayor (Pelaut) Budiawan menuturkan, lokasi pencarian saat ini difokuskan di sekitar teluk Saleh, tak jauh dari Pulau Moyo. Hal ini dilakukan karena mengikuti petunjuk dari ceceran barang pesawat seperti alat pemadan dan tas yang sudah ditemukan.
"Jadi kami sudah memperluas dari 3 sampai 6 kilometer dari tempat temuan alat-alat pesawat," kata Budi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (6/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk penyelaman, kata Budi, tidak mudah dilakukan karena arus bawah laut yang sangat kencang. Teluk Saleh diperkirakan memiliki kedalaman rata-rata 200 meter, namun saat tim penyelam baru masuk di kedalaman 30 meter, arus sudah besar.
"Airnya kencang seperti air bah. Anak-anak penyelam kita nggak sanggup menyelam di bawah itu," tambahnya.
Selain itu, arus deras juga mengaburkan pantauan kamera dari bawah laut. Sehingga hingga kini, pesawat itu belum ditemukan.
Budi menambahkan, upaya pencarian juga sudah dilakukan di sekitar pulau Moyo. Tim sudah menyisir daratan pulau, hingga sungai. Sayangnya, tak ada perkembangan berarti.
"Harapan kita tinggal tunggu pesawat muncul atau mengambang. Tapi masih ada waktu sampai besok, kita akan terus sisir," ungkapnya.
(mad/nwk)