Dua Kelompok Warga di Makassar Tawuran 4 Jam Nonstop

Dua Kelompok Warga di Makassar Tawuran 4 Jam Nonstop

- detikNews
Kamis, 06 Nov 2014 00:28 WIB
Makassar - Dua kelompok warga di jalan Kelapa Tiga, Makassar, bentrok selama kurang lebih 4 jam tanpa henti, sejak pukul 19.30 hingga sekitar pukul 23.45 Wita, rabu malam (5/11). Para peserta perang kelompok dari warga jalan Kelapa Tiga dan warga jalan Bara-barayya ini membawa senjata tajam dan ketapel busur panah.

Keduanya saling balas serangan di daerah gang-gang sempit, kawasan pemukiman padat penduduk di sekitar jalan AP Pettarani. Sekitar 12 warga dari kedua kubu yang bertikai yang terluka dalam perang bermotif dendam lama ini. Kedua kelompok yang bertetangga lorong ini tidak pernah hidup rukun selama beberapa tahun terakhir ini.

Anehnya, aksi tawuran kedua kelompok yang berulang-ulang terus terjadi di pemukiman warga ini hanya direspon pasif oleh aparat dari Polsek Makassar, yang kantornya hanya sekitar 1 kilometer dari lokasi bentrokan. Para pengayom masyarakat berseragam cokelat ini baru bisa meredakan situasi setelah tawuran berlangsung 4 jam nonstop.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daerah ini merupakan tapal batas antara kecamatan Rappocini dan Kecamatan Makassar. Sehingga tawuran ini sering melibatkan dua Polsek setempat.

Sebelumnya, selasa 19 Oktober lalu, mobil Patroli Polsek Makassar yang datang ke lokasi bentrokan dilempari bom molotov yang menyebabkan tiga polisi terluka, yakni Aiptu Andi Ronta, Aiptu Birana dan Aiptu Muh. Arif.

Aksi tawuran ini bersamaan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongannya, yang baru saja pulang dari kunjungan kerja di Kab. Pinrang dan Kab. Sidrap. Jokowi dan rombongannya menginap di hotel Clarion, jalan AP Pettarani, atau sekitar 2 kilometer dari lokasi bentrokan.

Menurut Haji Usmang Baco, salah satu tokoh masyarakat jalan Kelapa Tiga pada detikcom, meminta aparat bisa tegas menindak para perusuh yang telah mengganggu ketentraman warga.

"Saya angkat jempol kalau polisi berani tembak di tempat warga yang tawuran, tidak perlu pakai peluru tajam, tembak saja kakinya biar jera, kalau tawuran begini polisi biasanya nonton-nonton tawuran saja kelihatannya, sementara rumah kami rusak terkena lemparan atau kami tidak bisa tenang istirahatnya," keluh Usmang Baco.

Situasi saat ini di jalan Kelapa Tiga sudah mulai kondusif dengan penjagaan polisi. Meski demikian, warga jalan Kelapa Tiga masih dihantui rasa was-was akan terjadinya bentrokan susulan.

(mna/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads