"Betul, jadi di dalam MEF (Minimum Essential Force-red) kita 2010-2014, perusahaaan Airbus memenangkan tender untuk pembelian 11 helikopter AKS (Anti Kapal Selam)," ujar KSAL Laksamana Marsetio.
KSAL menyatakan itu dalam pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui kesepakatan industri strategis antara dua mitra ini, PT DI akan melengkapi rotorcraft ini dengan peralatan penunjang misi sebelum diserahkan kepada TNI AL.
Peralatan tersebut mencakup dipping sonar 'Helicopter Long-Range Active Sonar' (HELRAS) dan sistem peluncur torpedo, membekali armada itu dengan sistem yang sangat efektif untuk pengoperasian dari darat maupun kapal.
"Panther kini menjadi salah satu platform ringan/sedang anti-kapal selam yang terbaik di dunia. Dengan rangkaian ASW terdepan dan kemampuan untuk beroperasi dari korvet atau fregat kecil,β kata Philippe Monteux, Direktur Airbus Helicopters untuk Asia Tenggara dan Pasifik.
Pesanan ini akan menambahkan armada helikopter rotorcraft Airbus TNI, yang menjaga pertahanan negara di darat, laut, dan udara.
Sedangkan Presiden PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, menjelaskan, bahwa kontrak terbaru ini menunjukkan kekuatan dan efisiensi kemitraan komersial dan industrial dengan Airbus Helicopters.
"Bersama-sama, kami dapat menentukan dan memberikan solusi paling modern dan hemat biaya kepada pemerintah Indonesia sekaligus menjadikannya bagian dari keterlibatan signifikan industri Indonesia," tutur Budi.
(nik/nwk)