Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan target yang meleset ini lantaran pos penerimaan pajak yang tidak tercapai.
โIni gara-gara tafsiran pajak, jadi ukuran paling besar itu kita perkirakan dari penghasilan pajak pribadi bisa Rp 17 triliun sebetulnya, ternyata itu tidak mencapai target. Nah ini ada di Dirjen Pajak,โ kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (5/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
โHitungan kita orang Jakarta yang punya mobil, punya rumah, punya apartemen yang begitu banyak. Ternyata banyak sekali yang enggak punya NPWP dan enggak bayar pajak. Nah ini akan kita cari dan kita tagih,โ tambahnya.
Sementara terpisah, Sekda DKI Saefullah menuturkan penyebab defisit anggaran itu karena beberapa sebab. Pertama yakni pada dana perimbangan pajak bagi hasil dengan Pemerintah Pusat meleset Rp 6 triliun dari target Rp 17,68 triliun, program ERP yang yang diharapkan sudah jalan tapi masih ujicoba sebesar Rp 2 triliun, serta pajak reklame yang tidak tercapai sebesar Rp 4 triliun.
(ros/rmd)